jpnn.com, JAKARTA - Langkah Presiden Joko Widodo membela Palestina bakal memperkuat penilaian di tengah masyarakat bahwa mantan Wali Kota Solo tersebut tidak alergi terhadap Islam.
Imbasnya tentu saja pada elektabilitas, diprediksi bakal meningkat jelang Pemilu 2019 di mana Jokowi telah digadang-gadang maju kembali sebagai calon presiden.
BACA JUGA: Airlangga Dicopot dari Jabatan Menteri? Ini Jawaban Jokowi
"Jadi menambah track record Jokowi tidak alergi dengan Islam," ujar pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia Ari Junaidi kepada JPNN.
Ari mengakui, selama ini muncul imej dari sekelompok masyarakat, bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut kurang bersahabat dengan kelompok-kelompok Islam.
BACA JUGA: Dua Pekan Demo Anti-Trump di Palestina: 8 Tewas, 557 Terluka
Terutama pascapembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) beberapa waktu lalu, seiring dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2/2017 tentang Ormas, yang kemudian ditetapkan menjadi Undang-Undang Nomor 16/2017.
"Kebijakan tegas terhadap pembubaran HTI atau tuduhan kriminalisasi terhadap ulama (yang mengesankan Jokowi antiIslam,red) menjadi terpatahkan dengan sikap Jokowi yang pro dengan perjuangan Palestina," ucapnya.
BACA JUGA: Jokowi Paling Diuntungkan Polemik Yerusalem Ibu Kota Israel
Ari lebih lanjut bahkan menilai, Presiden Jokowi justru paling diuntungkan dengan kebijakannya aktif membela Palestina daripada tokoh-tokoh oposisi yang juga menyuarakan hal sama.
Karena ceruk yang "diperebutkan" dari isu Palestina adalah konstituen yang selama ini terkesan mendukung oposisi.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beredar Info Messi Beri Sumbangan untuk Israel
Redaktur & Reporter : Ken Girsang