jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan berkolaborasi dengan Goorita dan ARISE+ Indonesia mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa menembus pasar global dengan memanfaatkan platform digital melaui ekosistem e-commerce.
Sinergi Kementerian Perdagangan dengan Goorita dan ARISE+ Indonesia kali ini diwujudkan dengan menggelar webinar‘Connect Business to Global Ecommerce Ecosystem di Bandung, Jawa Barat baru-baru ini.
BACA JUGA: Kabar Gembira untuk Pelaku UMKM, Trawlbens Memberi Fasilitas Ongkir Gratis
Hadir sebagai narasumber Analis Perdagangan Ahli Madya Ditjen PEN Singgih Sugiyanto, Senior Trade Facilitation Expert ARISE+ Indonesia James Lenaghan, Chief Commercial Officer Goorita Ardian Prawirayudha, dan perwakilan dari Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu Kemendag Indy Caesara.
“Webinar ini merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian Kemendag dan ARISE+ Indonesia mengenai niaga-el global. Kemendag akan menyebarluaskan hasil penelitian dengan ARISE+ Indonesia secara berkelanjutan kepada pelaku UMKM," ujar Analis Perdagangan Ahli Madya Ditjen PEN Singgih Sugiyanto.
BACA JUGA: Keren! Berkat Dukungan Bea Cukai, UMKM di Gresik Berhasil 15 Kali Ekspor
Menurutnya, Kemendag juga secara langsung akan berkolaborasi dengan platform digital yaitu Goorita agar hasil kajian tersebut dapat langsung diterapkan secara nyata.
BACA JUGA: Teten Masduki Puji Komitmen Perusahaan ini Menggerakkan Transformasi Digital UMKM
Singgih mengatakan Goorita merupakan salah satu e-commerce enabler (perusahaan yang menyediakan layanan strategi digital) yang mendukung UMKM untuk dapat bersaing dan memasarkan produknya ke pasar global.
“Dengan menggandeng Goorita sebagai platform terpadu satu pintu (one stop service), diharapkan dapat mendorong pelaku UMKM lainnya untuk mengembangkan ekspor melalui e-commerce ecosystem,” ungkapnya.
Singgih menambahkan pandemi Covid-19 memberi pelajaran berharga bagi kegiatan perdagangan yang kini semakin mudah dilakukan bahkan dalam hal menembus pasar Internasional.
“Kemendag akan selalu siap mendukung segala upaya pengembangan ekspor sehingga berharap kegiatan yang dilakukan kali ini dapat terus berkelanjutan,” imbuhnya.
Badan Pusat Statistika (BPS) mencatat, saat ini ada sekitar 64 juta pelaku UMKM yang menghasilkan beragam produk-produk asli buatan Indonesia.
Data hasil penjualan pasar Global E-commerce pada 2020 menunjukkan, penjualan produk daring berhasil menembus USD 3,5 triliun.
Senior Trade Facilitation Expert ARISE+ Indonesia James Lenaghan menuturkan saat ini ARISE+ Indonesia memiliki program bantuan teknis empat tahun yang didanai Uni Eropa dengan rumusan kegiatan yang telah disepakati bersama Pemerintah Indonesia.
“Program tersebut mencakup berbagai kegiatan termasuk fasilitas kereta api, infrastruktur ekspor yang berkualitas, dan bantuan server yang mencakup kesepakatan perdagangan bebas yang dirundingkan antara Indonesia dan Uni Eropa,” ujar James.
Program ARISE+ Indonesia ini, lanjut James, telah dilengkapi dengan program kedua yang disebut ARISE+ 2 dan ditawarkan selama dua tahun.
“Dengan suntikan dana awal yang telah diperoleh, kami yakin ARISE+ Indonesia akan mampu memberikan lebih banyak dukungan untuk kegiatan teknis e-commerce untuk 2—3 tahun ke depan,” kata James.
Pada kesempatan yang sama perwakilan dari Direktorat Standardisasi dan Pengendalian Mutu Kemendag Indy Caesara mengatakan pandemi Covid-19 pada tahun lalu telah memberikan keterbatasan fisik yang membawa dampak besar pada aktivitas perdagangan termasuk ekspor.
Namun, tak bisa dipungkiri bahwa efek pandemi menyebabkan transaksi daring justru semakin meningkat pesat.
"Kami memiliki Study On Opportunities Offered by e-commerce for SMEs guna mengetahui kapasitas pelaku usaha UMKM dan meningkatkan kesadaran akan peluang yang ditawarkan oleh niaga-el untuk UMKM Indonesia. Riset ini memiliki metodologi pemilihan produk prioritas, pemilihan pasar prioritas, dan pemilihan lokapasar elektronik (priority product selection, priority market selection, dan e-marketplace selection). Hasil studi ini diharapkan bisa diimplementasikan para pelaku UMKM agar mampu meningkatkan perdagangan di pasar lokal dan mengembangkan strategi untuk ekspansi di pasar luar negeri,” terang Indy.
Sementara itu, Chief Commercial Officer Goorita Ardian Prawirayudha menambahkan Goorita mendukung penuh agar produk Indonesia bisa bersaing secara global dengan menyediakan ekosistem yang komprehensif.
Pelaku UMKM bisa mengoptimalkan membuat daftar (listing) produknya di lokapasar yang kompeten.
"Sebelum masuk ke niaga-el global, pelaku UMKM diharapkan sudah mencoba atau memahami sistem niaga-el lokal. Hal ini karena pada dasarnya, niaga-el memiliki sistem yang hampir sama. Jika pelaku UMKM sudah paham dengan niaga-el lokal, mereka tidak akan mengalami kesulitan memahami niagal-el global. Sementara itu, satu tips mudah dan tepat untuk dapat menjaring pasar luar negeri yaitu memulai dari komunitas diaspora. Harapannya, akan membantu memperluas pasar lainnya,” pungkas Ardian. (flo/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Natalia