Ini Cara Baru Penanganan Penyakit Jantung Bawaan, Jangan Sampai Terabaikan

Kamis, 03 Juni 2021 – 10:29 WIB
Dokter Radityo Prakoso, Spesialis Penyakit Jantung Bawaan. Foto: dok Heartology

jpnn.com - Penyakit Jantung Bawaan (PJB) atau Congenital Heart Disease (CHD) telah ada sejak lahir pada pasien akibat pembentukan jantung yang tidak sempurna pada fase awal perkembangan janin di dalam kandungan.

Dilaporkan angka kejadian PJB, sekitar 8 bayi dari 1000 kelahiran hidup dengan 30 persen. Di antaranya gejala penyakit ini sudah terlihat pada minggu-minggu pertama kehidupan setelah lahir yang mana sebagian besar pasien PJB terabaikan (tidak ditangani dengan benar).

BACA JUGA: Tips Bersepeda Aman, Agar Terhindar dari Serangan Jantung

Pasien PJB setidaknya perlu satu kali konsultasi dengan dokter jantung subspesialis Penyakit Jantung Bawaan.

Dokter Radityo Prakoso, Spesialis Penyakit Jantung Bawaan menyebutkan ada beberapa sebab pasien PJB terabaikan padahal mempunyai harapan hidup tiga kali lebih besar apabila ditangani oleh pihak yang tepat. Yaitu dokter spesialis jantung dan bedah jantung bawaan.

BACA JUGA: 4 Manfaat Jantung Pisang, Wanita Pasti Suka

“Pasien merasa telah sembuh karena telah ditangani waktu masih anak-anak sehingga tidak konsultasi secara rutin pada masa remaja dan dewasa. Kesibukan bekerja, konsultasi dengan dokter yang kurang tepat ataupun sikap abai pasien terhadap keluhan yang dirasakan. Penurunan fungsi jantung ini terjadi secara bertahap, sehingga dengan berkonsultasi secara teratur, kerusakan ini dapat dideteksi secara dini,” tutur dr. Radit dalam pertemuan media yang digelar secara online oleh Heartology Cardiovascular Center.

Seiring dengan kemajuan medis, saat ini beberapa jenis PJB bisa ditangani tanpa pembedahan. Menurut Dokter Radit, ada bentuk berupa Intervensi kateter Zero Fluoroscopy (tanpa radiasi) yang merupakan teknik mutakhir penanganan PJB tanpa pembedahan.

BACA JUGA: 3 Minuman yang Bantu Jaga Jantung Tetap Sehat

Diketahui radiasi bisa menimbulkan efek jangka panjang baik untuk pasien maupun dokter dan tim laboratorium kateterisasi.

Prosedur ini menggunakan bantuan imaging murni dari ekokardiografi, tanpa menggunakan sinar radiasi.

Di Indonesia, metode ini dipelopori oleh dr. Radityo Prakoso dan sekarang prosedur ini telah dapat dilakukan di Heartology.

Keuntungan Zero Fluoroscopy antara lain hari perawatan yang singkat, penggunaan anestesi dan obat-obatan lebih sedikit, bekas luka sayatan sangat kecil, serta biaya lebih efektif.

Heartology adalah cardiovascular center yang berfokus pada diagnostik, intervensi, bedah jantung dan pembuluh darah, serta aritmia.

Filosofi “Advanced Uncompromised” merupakan komitmen Heartology dalam menyediakan layanan kardiovaskular dewasa dan anak, berbasis teknologi mutakhir dan tim dokter berpengalaman untuk memberikan layanan paripurna.

Sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan khusus, Heartology diperkuat oleh tim dokter spesialis dengan subspesialisasi, yang ahli dan berpengalaman dibidang kardiovaskular serta ditunjang oleh fasilitas yang modern.

"Perpaduan tim dokter dan teknologi ini akan memberikan hasil klinis lebih baik, opsi penanganan jantung sesuai kebutuhan pasien, efektiftivitas biaya dan pemulihan lebih cepat," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler