jpnn.com - JAKARTA - Rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno untuk menjual gedung yang saat ini ditempatinya mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Bila Rini berwacana untuk menjual gedung dengan alasan efisiensi, hal berbeda justru dilakukan Dahlan Iskan saat menjabat Menteri BUMN.
BACA JUGA: Adik Kandung Meninggal, Romi dan Istrinya Batal Disidang Hari Ini
Staf Infokom Kementerian BUMN, Seno, mengungkap saat masih menjadi menteri, Dahlan meminta agar beberapa perusahaan pelat merah yang tidak mempunyai gedung bisa untuk sementara menempati gedung BUMN.
"Pak Dahlan Iskan waktu jadi menteri BUMN merencanakan agar beberapa BUMN yang masih sewa gedung di tempat lain untuk menempati gedung BUMN. Misalnya yang dia perintahkan pindah adalah perusahaan PPA (PT Perusahaan Pengelola Aset) yang masih sewa di gedung Sampurna," ujar Seno di Jakarta, Kamis (18/12).
BACA JUGA: Kasus Fuad, KPK Periksa Eks Presdir PT Pertamina EP
Hal itu dipinta Dahlan supaya gedung bekas kantor Garuda Indonesia itu bisa tetap menjadi aset milik Kementerian BUMN, tanpa harus menjualnya. Sehingga daripada dijual, lebih baik disewakan pada perseroan yang belum punya gedung.
"Banyak BUMN yang masih sewa seperti itu agar pindah ke Gedung BUMN, sehingga kata Pak Dahlan tidak perlu dijual," terang dia.
BACA JUGA: Yuddy Minta Hotel Keruk Duit dari Pelancong, Bukan dari Acara PNS
Bahkan lanjut Seno, mantan Dirut PLN itu pernah meminta agar BUMN Dhuafa dan yang lokasinya jauh dipinta untuk pindah ke Gedung BUMN. Tujuannya agar BUMN dhuafa bisa bertahan dan terus dipantau.
"BUMN Dhuafa dan yang lokasinya jauh pernah menjadi wacana Pak Dahlan, agar punya kantor perwakilan di gedung belakang di samping masjid Kemen BUMN," tandasnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Susi: Kalian Bikin Susah Hidup Saya
Redaktur : Tim Redaksi