jpnn.com - JAKARTA - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Herry Bakti Singayudha Gumay punya cara lain agar PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) dapat terbang lagi, tanpa harus melayani rute umroh ke Jeddah.
Cara yang Herry tawarkan adalah dengan mengandeng Mitra Kerjasama Operasinya (KSO) dan mencarikan partner untuk menerbangkan pesawat milik Merpati.
BACA JUGA: Menhub Minta Maskapai Bijak Perlakukan Penumpang di Pekanbaru
"Merpati kan masih punya pesawat MA60, carilah partner untuk mengoperasikan itu. Jangan kerjasama ke Jeddah sama pihak asing lagi," beber Herry di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (13/3).
Menurutnya, bisnis plan yang telah diajukan Merpati pada kementerian belum jelas dan belum matang. Karenanya, Kemenhub meminta agar bisnis plan Merpati dibenahi.
BACA JUGA: Ingin Layani Umroh, Merpati Harus Benahi Syarat Terbang
Untuk rencana terbang ke Jeddah, Herry katakan itu merupakan hal yang sulit. "Lakukan saja yang pasti-pasti dulu, kalau izin ke Jeddah kan susah. Aturannya dia (Merpati-red) sebagai apa, bisnis plannya belum jelas untuk ke sana (Jeddah-red)," tukas dia.
Untuk saat ini pihak Kemenhub masih menunggu Merpati membenahi bisnis plan untuk menyelamatkan perseroan dari lilitan utang Rp 7,3 triliun. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Kemenhub Ungkap Alasan Garuda Belum Beroperasi di Bandara Halim
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjualan Tiket Pesawat Dari dan Menuju Pekanbaru Dihentikan
Redaktur : Tim Redaksi