Ini Cara Organisasi Pendiri Golkar Bantu Jokowi Wujudkan Kemandirian Ekonomi

Minggu, 11 Oktober 2015 – 07:01 WIB
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI, Ade Komarudin. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI, Ade Komarudin mengungkapkan bahwa organisasi yang dipimpinnya tengah mengusung dua agenda prioritas. Agenda prioritas pertama adalah mengakhiri konflik internal Golkar. Sedangkan yang kedua adalah memperkuat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Menurut Ade,  sudah dua tahun ini Golkar tak produktif karena disibukkan oleh konflik internal. “Adanya dua kubu (Agung Laksono dan Aburizal Bakrie) di tubuh Golkar harus disatukan kembali,” ujarnya saat menyampaikan kata sambutan pada Musyawarah Daerah (Musda) V SOKSI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Bantul, Sabtu (10/10).

BACA JUGA: Di Pulau Inilah Lahir Gerakan Pelestarian Pusaka Indonesia

Sebagaimana dikutip dari siaran pers Depinas SOKSI, Ade mengatakan konflik dua kubu di Golkar itu membuat partai berlambang beringin hitam tersebut kedodoran menghadapi pilkada serentak tahun ini. “Dampaknya, kita menjadi tidak begitu siap,” ujar ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI itu.

Sedangkan agenda penting yang kedua adalah mengabdi untuk rakyat melalui penguatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Menurut Ade, penguatan UMKM itu sejalan dengan visi Nawacita Presiden Joko Widodo tentang kemandirian ekonomi.

BACA JUGA: Kopaska Juga Stupid Crazy, Malaysia Pernah Terbirit-birit

“Menguatkan usaha mikro kecil dan menengah merupakan  kunci mewujudkan kemandirian ekonomi sebagaimana visi Nawacita pemerintahan Jokowi-JK,” katanya.

Dalam kesempatan sama, fungsionaris SOKSI, Mukhamad Misbakhun mengatakan, para pelaku UMKM harus dilindungi dari gempuran liberalisasi ekonomi. Sebab, UMKM terbukti efektif dalam menciptakan lapangan kerja.

BACA JUGA: VSI Minta Perlindungan Menko Polhukam

Selain itu, pelaku UMKM justru mampu menjaga kepercayaan ketika mendapat fasilitas pendanaan dari perbankan. “Buktinya tingkat pengembalian pinjaman UMKM justru lebih baik daripada korporasi-korporasi besar maupun konglomerasi,” ujar ketua bidang UMKM di Depinas SOKSI itu.

Misbakhun menambahkan, SOKSI bertekad mengembalikan UMKM sebagai kunci kemandirian ekonomi. Upaya yang ditempuh SOKSI adalah dengan pendampingan UMKM dan penyediaan akses informasi.

Untuk pendampingan UMKM, katanya, SOKSI akan membina dua unit di setiap provinsi. “Ini merupakan embrio bagi pembinaan selanjutnya,” katanya.

Dua unit UKM yang jadi binaan SOKSI itu akan mendapat pelatihan dari Perum Jamkrindo. “Agar mudah mendapatkan akses perbankan,” katanya.

Anggota Komisi XI DPR itu menambahkan, selama ini UMKM selaku terbentur dengan faktor pembiayaan. Pasalnya, pelaku UMKM dari masyarakat bawah memang sering kali tidak punya aset untuk dijadikan agunan di bank.

Sedangkan untuk program akses informasi UMKM, tutur Misbakhun, dimaksudkan untuk membuka akses ke pasar yang lebih luas. Menurutnya, penguasaan informasi adalah prasyarat penting agar dapat menguasai pasar.

“Melalui pemberian informasi dan jaringan pasar, kemudahan akses pendanaan dan pendampingan serta peningkatan kapasitas teknologi informasi, harapannya UMKM Indonesia semakin berdaya saing,” tuturnya.(ara/JPG/JPNN)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... SADIS! Ditemukan Kawat Listrik Diduga untuk Jerat Leher Korban


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler