Ini Cara Presiden Israel Manfaatkan Ramadan untuk Pererat Hubungan Yahudi dan Arab

Selasa, 07 Juli 2015 – 08:28 WIB

jpnn.com - JERUSALEM – Presiden Reuven Rivlin memanfaatkan momentum Ramadan untuk mempererat hubungan antara komunitas Arab dan Yahudi di Israel. Minggu malam waktu setempat (5/7), dia mengundang para pemimpin Arab ke kediamannya di Kota Jerusalem. Mereka berbuka puasa bersama sambil berbincang santai.

Dalam kesempatan itu, Rivlin menyatakan, kewarganegaraan yang Israel berikan kepada para penduduk Arab di wilayahnya bukanlah basa-basi semata. ’’(Kewarganegaraan) Itu adalah identitas masing-masing individu (Arab) di dalam masyarakat yang terintegrasi dan menjadi bagian dari bangsa ini,’’ paparnya menjelang magrib. Pernyataan tersebut langsung menuai sambutan positif dari para undangan.

BACA JUGA: Kisah Pria Korban Ritual Ngeri, Kehilangan Mr.P

Lebih lanjut, pemimpin 75 tahun itu menuturkan, Israel adalah rumah dan tempat berlindung seluruh warga Arab yang tinggal di negara tersebut. ’’Tanah ini adalah ibu pertiwi mereka. Israel adalah negara mereka juga,’’ tegasnya.

Dia mengaku bangga jika komunitas Arab di wilayahnya mau menganggap Israel sebagai tanah tumpah darah mereka. Sambil bersantap malam dalam jamuan buka bersama itu, Rivlin menyatakan, komunitas Arab di Israel sudah cukup membaur dengan penduduk setempat.

BACA JUGA: Blaaarr! Sukhoi Iraq Jatuhkan Bom tapi Salah Sasaran, Begini Akibatnya

Suasana buka puasa bersama di kediaman Presiden Israel. Foto: Dudii Vaknin/Israel Hayom

BACA JUGA: Didemo Anti-Tiongkok Turki, Beijing Klaim Etnis Uighur Menikmati Kebebasan Beragama

Bahkan, sebagai bagian dari masyarakat, komunitas Arab telah menjalin berbagai bentuk kerja sama dengan Israel. ’’Saya harap kerja sama yang sudah terjalin ini bisa berlanjut dan menjadi semakin kukuh setiap hari,’’ ungkapnya.

Minggu lalu, masyarakat Yahudi juga berpuasa. Karena itu, dalam jamuan buka bersama tersebut, bukan hanya para pemimpin Arab yang berbuka, melainkan juga Rivlin dan para pejabatnya.

’’Hari ini, kebetulan, kita semua berbuka puasa bersama. Yahudi dan Arab. Semoga, melalui puasa yang sudah kita jalani ini, kita bisa memperbarui jiwa dan semangat kita dan saling membuka diri satu sama lain,’’ ujarnya.

Minggu lalu bertepatan dengan tanggal 17 bulan Tammuz dalam kalender Yahudi. Momentum itu menjadi sesuatu yang penting bagi Yahudi. Sebab, pada tanggal tersebut, pasukan Romawi sukses menerobos benteng Jerusalem pada 69 Masehi. Karena itu, tiap 17 Tammuz, masyarakat Yahudi di seluruh dunia memperingatinya dengan berpuasa. (jewishtelegraphicagency/hep/c23/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Remaja yang Anti Lee Kuan Yew Itu Akhirnya Dihukum Penjara Empat Minggu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler