Ini Daerah di Indonesia yang Tak Aman Buat Pria dan Wanita

Senin, 01 Februari 2016 – 10:38 WIB
Neta S Pane. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Angka kriminalitas di Indonesia, khususnya dalam kasus pembunuhan pada bulan pertama tahun 2016, tergolong tinggi.

Dari data Indonesian Police Watch (IPW), tercatat sebanyak 34 orang tewas dibunuh di Indonesia. Terdiri dari 22 lelaki dan tujuh wanita, dan lima polisi juga tewas dibunuh. 

BACA JUGA: Bos Muncikari Akhirnya Ditangkap

Korban pertama bulan ini dalam catatan IPW adalah Widodo (20), yang tewas pada 1 Januari 2016 dengan luka di wajah dan sekujur tubuh. Korban diduga dianiaya oknum aparat di lorong Kawiase, Desa Gemba, Seram, Maluku. Sementara korban ke-34 adalah Monang Hutabarat yang tewas dalam bentrokan antar OKP di Medan pada 31 Januari 2016.

"Angka pembunuhan ini jauh lebih tinggi dibanding Januari 2015, yang hanya ada tiga perempuan dibunuh. Dua dibunuh perampok di rumahnya dan satu dibunuh suaminya. Sedangkan di Januari 2016 lelaki yang paling banyak jadi korban pembunuhan dibanding wanita. Wilayah paling rawan bagi lelaki adalah wilayah hukum Polda Metro Jaya. Di sini ada sembilan lelaki yang terbunuh. Sedangkan wilayah yang paling rawan bagi perempuan adalah Jawa Timur karena ada tiga perempuan dibunuh selama Januari 2016," kata Neta S Pane, Senin (1/2).

BACA JUGA: Mirip Adegan Film, Polisi Hebat!

Daerah rawan lainnya bagi lelaki, adalah Bengkulu (4 lelaki dibunuh), NTT dua lelaki dibunuh. Jawa Timur, Maluku, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Barat masing-masing satu orang. 

Sebanyak 18 lelaki itu dibunuh dengan senjata tajam dan tiga ditembak. "Mereka tewas di jalanan sebanyak 17 orang, dua di rumah, satu di kampus dan satu di sekolah. Artinya, kawasan lembaga pendidikan pun tak aman bagi para lelaki," jelas Neta.

BACA JUGA: Ada yang Aneh dari Sikap Jessica

Para pelaku pembunuhan itu ujar Neta, lima orang tewas dikeroyok massa, lima dibunuh penjahat (begal), empat dibunuh orang dekat, satu dibunuh oknum polisi, satu oleh oknum TNI dan empat dibunuh orang tak dikenal (OTK). Sedangkan tujuh wanita yang dibunuh sepanjang Januari, enam dibantai dengan senjata tajam dan satu diracun. Tiga dibunuh di rumah, tiga dibunuh di jalanan dan satu di kafe. Pelakunya tiga orang dekat, dua penjahat, dan dua OTK.

Data ini menunjukkan orang dekat ternyata masih menjadi predator bagi para wanita. Wilayah paling rawan bagi wanita di Januari 2016 adalah Jawa Timur (3 wanita tewas). Lalu Polda Metro Jaya, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan masing-masing satu.

"Melihat data Januari 2016 ini bahwa sebagian besar korban tewas dibunuh di jalanan oleh pelaku kejahatan. Untuk itu Polri perlu meningkatkan patroli di daerah-daerah rawan maupun kawasan strategis serta mengaktifkan call center kepolisian secara maksimal. Sepertinya Polri perlu bekerja lebih keras lagi untuk menekan angka kematian akibat kejahatan ini di masa-masa mendatang," pungkasnya. (fas/boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perampokan Sadis Terekam CCTV, Korban Disayat Pisau Dapur


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler