Ini Dampak Perubahan Iklim, Mengkhawatirkan

Kamis, 14 April 2016 – 20:05 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Perubahan iklim menjadi salah satu masalah yang dihadapi dunia dewasa ini. Selain mengancam kehidupan di bumi, perubahan iklim juga membawa dampak ekonomis akibat melambatnya perekonomian global. Demikian hasil studi yang dilansir London School of Economics baru-baru ini. 

Menurut lembaga tersebut, sekitar USD 2,5 triliun aset keuangan dunia bakal menguap karena perlambatan ekonomi global dan jebloknya kinerja saham serta obligasi akibat perubahan iklim. Untuk itu perlu upaya lebih keras dari semua pihak untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.

BACA JUGA: Sebulan 24 Ribu Pelamar, Tokopedia Hanya Terima 20

“Perlu keterlibatan dan peranan seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan solusi dan tindakan nyata dalam menanggulangi perubahan iklim. Salah satunya melalui pembangunan rendah emisi karbon,” ungkap Direktur Asian Pulp & Paper (APP), Suhendra Wiriadinata, pada pembukaan Indonesia Climate Education Change Education Forum & Expo 2016, di Jakarta, Kamis (14/4).

Karenanya ajang tahunan yang diselenggarakan dan diinisiasi Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) tersebut dinilai sebagai upaya positif mengedukasi masyarakat untuk bersama-sama industri menanggulangi perubahan iklim dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Termasuk  praktik industri kehutanan yang lestari.

BACA JUGA: Beli di Lazada, Barang Diantar Go-Jek

“Pengurangan emisi gas rumah kaca dapat menjamin kelangsungan hidup manusia dalam menghadapi perubahan iklim dan menyelamatkan lingkungan. Di sisi lain, Indonesia juga mampu berkompetisi di pasar global,” katanya.

Pihaknya sendiri mengimplementasikan pengurangan emisi gas rumah kaca melalui Kebijakan Konservasi Hutan atau Forest Conservation Policy (FCP). Sedangkan tahun ini, pihaknya menginvestasikan lebih dari USD 20 Juta untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan (karlahut). 

BACA JUGA: Ingin Sukses Investasi Properti? Ini Tipnya.

Salah satunya melalui pembuatan 5000 sekat kanal yang berfungsi menjaga lahan tetap basah saat musim kering, dan sebagai sumber air saat melakukan pemadaman. Di samping membangun pos pemantau kebakaran diberbagai wilayah.

Ia juga memberikan dana sebesar USD 10 juta dalam periode lima tahun mendatang. Dana tersebut untuk meningkatkan pengembangan ekonomi di 500 desa yang tersebar di sekitar lahan konsesi.

Pogram ini dimaksudkan sebagai upaya preventif dalam mencegah karlahut dan turut serta mewujudkan Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen di tahun 2020.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Kosmetika Diminta Gunakan Bahan Baku Lokal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler