Wah, Para Penemu ATM Ternyata Punya Pengalaman Buruk di Bank

Senin, 01 Juni 2015 – 06:49 WIB
Ilustrasi. FOTO: BCA

jpnn.com - SETELAH Luther Simjian berhasil menemukan dan mematenkan Automated Teller Machine alias ATM, dua orang ini juga mengembangkan mesin pintar yang bisa mengeluarkan uang di kemudian hari. Mereka adalah John Shepherd-Barron dan Don Wetzel. 

Sebenarnya, ketiga orang itu mengembangkan penemuannya secara sendiri-sendiri alias Independen. Ya, pada 1939, Simjian sukses menciptaan ATM. Tapi secara pemasaran dia tak terlalu sukses. Pasalnya, hasil karya ciptaannya yang digunakan City Bank of New York, tak banyak dipakai nasabah.

BACA JUGA: Dulu, Penemu ATM Menyebut Mesinnya hanya Dipakai PSK dan Penjudi

Beberapa tahun kemudian, giliran John Shepherd-Barron mengembangkan penelitian tentang mesin ATM. Lantas apa yang melatarbelakangi Barron menciptakan mesin tersebut?

Ternyata Barron punya pengalaman buruk dengan bank. Pada 1965, Barron selalu mengambil uang di bank pada Sabtu pagi. Namun, suatu hari ia terlambat satu menit di bank, dan bank pun tutup. Karena pengalaman ini lah akhirnya ide mesin ATM tercetus.

BACA JUGA: Menilik Sejarah Mesin ATM yang Ditemukan Oleh Tiga Orang Ini

Nah, pada 1968, ahli dari Docutel Corp Texas, Don Wetzel ikut mengembangkan ATM. Namun dia fokus mengembangka  ATM  berjaringan pertama di dunia yang diberinama Docuteller.

Seperti Barron, Wetzel punya pengalaman buruk dengan bank. Wetzel lelah menunggu giliran dalam antrean panjang di sebuah kantor cabang bank.

BACA JUGA: Pengacara Ini Nyambi jadi Petani Jagung, Hasilnya Rp 56,25 Juta per Bulan

Seperti diberitakan sebelumnya, berkat ketiga jasa penemu itu, dunia barat mulai mengenal ATM secara luas setelah 1960an. Pada 1980an, ATM sudah mulai masuk dan diperkenalkan di Indonesia. Salah satu bank pertama di tanah air yang menggunakan ATM pada 1986 adalah Hong Kong Bank.

Awalnya, ATM di Indonesia hanya untuk transaksi di satu bank saja, bahkan, hanya menggunakan giro dengan jumlah transaksi terbatas. Seiring berjalannya waktu, bank-bank lain pun mulai ikut menggunakan ATM.

Pada 1990an, ATM menjadi tren perbankan di kalangan bank-bank di Indonesia. Lebih lanjut, ATM kini menjelma menjadi penopang transaksi bank setelah ATM mulai memiliki interkoneksi dengan bank-bank lain.

Perkembangan ini terus berlanjut dengan munculnya ATM SETAR (Tarik Tunai). ATM SETAR sendiri merupakan ATM recycle yang merupakan hasil inovasi PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

ATM jenis ini memadukan berbagai fitur ATM yang sudah ada, seperti kemampuan tarik tunai dan transaksi non-tunai, serta kemampuan untuk setor tunai.

Dengan adanya ATM SETAR, pengguna yang ingin menyetor sejumlah uang tak perlu lagi ke bank di jam kerja. Berkat ATM SETAR juga, proses setor dan tarik tunai bisa dilakukan kapan pun pengguna ingin. (bca/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DP Rumah Turun, BTN Bakal Tingkatkan Upaya Mitigasi Risiko


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler