jpnn.com - AUTOMATED Teller Machine alias ATM atau yang di Indonesia populer dengan kepanjangan anjungan tunai mandiri kini menjadi mesin yang tak bisa lepas dari kehidupan manusia. Nasabah pun lebih senang pergi ke ATM daripada ke bank bila ingin menarik tunai dalam jumlah tak terlalu banyak ataupun ketika ingin melakukan transfer.
Namun banyak yang belum tahu bagaimana sebenarnya sejarah terciptanya mesin ATM. Hadirnya ATM tak lepas dari tiga nama ini, Luther Simjian, John Shepherd-Barron, dan Don Wetzel. Ketiga orang ini punya ide yang sama soal mesin ATM. Tapi, ketiganya mengembangkan penemuannya secara independen.
BACA JUGA: Pengacara Ini Nyambi jadi Petani Jagung, Hasilnya Rp 56,25 Juta per Bulan
Luther Simjian merupakan ilmuwan kelahiran Turki yang menjadi orang pertama pencetus ide ATM di dunia. Pada 1939, Simjian mengajukan 20 paten terkait temuannya ini, termasuk nama Automated Teller Machine.
Namun, mesin cerdas Simjian ini awalnya kurang menarik perhatian masyarakat luas. Saat itu Simjian berhasil membujuk City Bank of New York untuk mencoba mesin ini selama enam bulan. Sayangnya, saat itu ATM masih belum "laku". Orang-orang masih memilih bertransaksi secara konvensional. Yakni langsung datang ke bank dan bertemu petugasnya.
BACA JUGA: DP Rumah Turun, BTN Bakal Tingkatkan Upaya Mitigasi Risiko
Beberapa tahun kemudian, seorang direktur percetakan dokumen keuangan De La Rue di Inggris, John Shepherd-Barron, mencetuskan ide pembuatan mesin yang bisa mengeluarkan uang sendiri.
Pada 1968, ahli dari Docutel Corp Texas, Don Wetzel pun mengembangkan ATM berjaringan pertama bernama Docuteller. Hasil penemuan Wetzel pun digunakan “Chemical Bank of New York” pada 1969.
BACA JUGA: Tawarkan Prospek Bisnis, Kota Shenzhen Ingin Gandeng Indonesia
Berkat ketiga jasa penemu itu, dunia barat mulai mengenal ATM secara luas setelah 1960an. Pada 1980an, ATM sudah mulai masuk dan diperkenalkan di Indonesia. Salah satu bank pertama di tanah air yang menggunakan ATM pada 1986 adalah Hong Kong Bank.
Awalnya, ATM di Indonesia hanya untuk transaksi di satu bank saja, bahkan, hanya menggunakan giro dengan jumlah transaksi terbatas. Seiring berjalannya waktu, bank-bank lain pun mulai ikut menggunakan ATM.
Pada 1990an, ATM menjadi tren perbankan di kalangan bank-bank di Indonesia. Lebih lanjut, ATM kini menjelma menjadi penopang transaksi bank setelah ATM mulai memiliki interkoneksi dengan bank-bank lain.
Perkembangan ini terus berlanjut dengan munculnya ATM SETAR (Tarik Tunai). ATM SETAR sendiri merupakan ATM recycle yang merupakan hasil inovasi PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
ATM jenis ini memadukan berbagai fitur ATM yang sudah ada, seperti kemampuan tarik tunai dan transaksi non-tunai, serta kemampuan untuk setor tunai.
Dengan adanya ATM SETAR, pengguna yang ingin menyetor sejumlah uang tak perlu lagi ke bank di jam kerja. Berkat ATM SETAR juga, proses setor dan tarik tunai bisa dilakukan kapan pun pengguna ingin. (adv/bca/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dekati Ramadan, Harga Telur Naik Terus
Redaktur : Tim Redaksi