jpnn.com - FRANCISCO - Kata organik memiliki konotasi mulai dari sehat, bersih dan ramah lingkungan. Bahkan studi yang dilakukan oleh University of Arkansas menemukan sekitar 71 persen percaya bahwa makanan organik lebih aman daripada yang konvensional. Sementara 11 persen prihatin tentang potensi kontaminasi bakteri dalam makanan konvensional.
“Konsumen melihat organik sebagai segala sesuatu yang baik," kata Kepala Departemen Ilmu Pangan dan Gizi di University of Minnesota, Francisco Diez-Gonzalez, PhD, seperti dilansir laman Yahoo Health, Senin (7/9).
BACA JUGA: Antibiotik Bisa Meningkatkan Resiko Diabetes
Namun meskipun banyak orang lebih memilih makanan organik daripada konvensional ternyata sudah ada lonjakan tajam dalam jumlah penarikan makanan organik, menurut laporan baru oleh Stericycle, sebuah perusahaan yang membantu bisnis menangani penarikan.
Meskipun penarikan bisa terjadi karena beberapa alasan termasuk mislabeling dan penemuan alergen potensial dalam produk makanan organik, kontaminasi bakteri adalah salah satu alasan penarikkan ini. Dan, sayangnya, makanan organik tidak hanya ditarik untuk alasan lebih ramah. Pada bulan Maret, misalnya, Amy Kitchen secara sukarela menarik hampir 74.000 bayam organik karena kemungkinan kontaminasi Listeria.
BACA JUGA: Inilah Makanan Penyebab Gigi Kuning
Pertanian organik menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk, sehingga mungkin akan menimbulkan risiko yang lebih besar daripada buah-buahan dan sayuran konvensional.
Dan ada penelitian di luar sana yang menunjukkan bahwa makanan organik sebenarnya lebih rentan terhadap kontaminasi bakteri. Sebagai contoh, dalam sebuah studi 2015 yang meneliti pasar California, sayuran yang dijual oleh petani organik dua kali lebih mungkin terkena bakteri Salmonella daripada yang dijual oleh petani konvensional.(fny/jpnn)
BACA JUGA: Ini Beberapa Alasan Mengapa Anda Belum juga Hamil
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasangan yang Melakukan Hal Ini Bersama Terbukti Lebih Bahagia
Redaktur : Tim Redaksi