jpnn.com - JAKARTA - Eksekutif Caretaker Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia Girindra Sandino mengatakan, ada sejumlah indikasi yang memperkuat dugaan dokumen berita acara hasil pemungutan suara (formulir C1) pilkada Halmahera Selatan, Maluku Utara, dipalsukan.
Antara lain, Panitia Pengawas Halsel sebelumnya telah membacakan rekomendasi hasil pencermatan pengunggahan formulir C1 pada rapat pleno hari pertama penghitungan suara di tingkat kabupaten, Rabu (16/12) lalu. Rekomendasi hasil supervisi Bawaslu pusat dan Provinsi Maluku Utara tersebut meminta, proses pengunggahan dihentikan.
BACA JUGA: Waduh, Ada Dokumen C1 Palsu Diunggah ke Web KPU
KPU Halsel juga diharuskan melayangkan surat pemberitahuan ke KPU pusat, terkait ketidakbenaran data yang diunggah, serta wajib memperbaiki data C1 dimaksud.
"Indikasi lain, pada rapat pleno pimpinan sidang tidak menggubris protes dari tim calon kada nomor urut 4 (Bahrain Kasuba-Iswan Hasjim)," ujar Eksekutif Caretaker Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia Girindra Sandino, Sabtu (26/12).
BACA JUGA: Jadwal Pilgub Kalteng Tunggu Presiden
Selain itu, dokumen hasil penghitungan suara dari Kecamatan Bacan yang dibacakan dalam rapat pleno tersebut, juga diprotes saksi pasangan nomor 4. Karena disebutkan suara pasangan nomor urut 1, Amin Ahmad-Jaya Lamusu unggul luarbiasa hingga dua ribu suara. Sementara data mereka menyatakan pasangan Bahrain-Iswan yang unggul tipis sembilan suara.
Saksi pasangan nomor 4 kemudian meminta menginginkan penghitungan ulang hasil suara dari dokumen C1, yang merupakan hasil dari tingkat TPS. Anehnya, pihak KPU menolak permintaan tersebut.
BACA JUGA: POLEMIK: Rekomendasi Ganti Menteri Rini Bukan Intervensi
"Teguran dan permintaan Bawaslu dan juga ditegaskan KPU Provinsi Malut agar rapat pleno dihentikan, juga ditolak pimpinan sidang. Padahal masih ada persoalan dan bisa dirujuk dengan membuka dokumen C1. Pimpinan tetap mengetuk palu dengan hasil paslon nomor 1 unggul sangat tipis, 18 suara dari paslon nomor 4," ujar Girindra.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilgub Kalteng Tak Mungkin Digelar Desember
Redaktur : Tim Redaksi