jpnn.com - BANYUWANGI - Dua pabrik jamu tradisional ditutup anggota Satreskoba Polres Banyuwangi Minggu malam (5/4) lantaran ditengarai menggunakan bahan kimia. Yakni, pabrik penghasil jamu cap Klanceng Putih dan jamu cap Akar daun.
Sebelumnya, pekan lalu dua pabrik jamu di Desa Kebaman, Kecamatan Srono, juga digerebek polisi.
BACA JUGA: Menegangkan, Dilempari Batu, Polisi Sorong Lepaskan Tembakan
Klanceng Putih diketahui milik Suyitno, 50, di Dusun Kepatihan, Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi. Sementara itu, jamu cap Akar Daun merupakan milik Panijo, 59, di Dusun Sumberayu, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar.
’’Dua pabrik jamu tradisional itu diduga menggunakan obat kimia,’’ ujar Kasatreskoba Polres Banyuwangi AKP Agung Setya Budi, Senin (6/4).
BACA JUGA: Awas..Begal Sadis Masih Berkeliaran
Agung menyatakan, dari dua pabrik jamu tradisional itu, yang pertama didatangi adalah pabrik jamu cap Klanceng Putih milik Suyitno, 50, di Dusun Kepatihan, Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi.
Dari situ, polisi meluncur ke pabrik jamu cap Akar Daun milik Panijo, 59, di Dusun Sumberayu, Desa Sumberberas. ’’Pabrik jamu itu kita tutup dan kita segel,’’ tuturnya.
BACA JUGA: Kasihan..Tak Punya Komputer, 5.625 Pelajar tak Ikut UN CBT
Dari dua lokasi pabrik jamu tradisional yang digerebek tersebut, polisi hanya menyita beberapa botol jamu. ’’Kita bawa ke laboratorium untuk diperiksa kandungan jamu itu,’’ katanya. Sambil menunggu hasil uji laboratorium, dua pemilik pabrik jamu tradisional tersebut dimintai keterangan.
’’Dua pemilik pabrik jamu itu mengaku memproduksi jamu sejak dua hingga tiga tahun lalu,’’ jelasnya. Produk tersebut didistribusikan ke beberapa kota. Mulai Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.
Berdasar pantauan Jawa Pos Radar Genteng, dua lokasi pabrik jamu yang baru digerebek anggota Satreskoba Polres Banyuwangi itu terlihat sepi. Selain itu, tidak tampak aktivitas sama sekali. Gerbang pabrik terkunci rapat, meski tidak terlihat ada police line.
Salah seorang karyawan di pabrik jamu itu menyebutkan, selama ini pabrik di tempatnya bekerja sering didatangi polisi. ’’Polisi sudah biasa ke pabrik. Kalau pulang, mereka biasanya diberi uang,’’ kata karyawan pabrik jamu yang minta namanya tidak dikorankan.
Situasi di pabrik milik Panijo di Dusun Sumberayu, Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, pun tidak berbeda. Gerbang pabrik tertutup dan terkunci. Tidak ada seorang pun di lokasi itu. Dari depan gerbang, tampak tumpukan botol dalam karung plastik.
’’Pabriknya tutup. Karyawannya berhenti bekerja semua,’’ jelas salah seorang warga sekitar lokasi pabrik kemarin (6/4). (ddy/c1/abi/JPNN/c15/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemdagri Mulai Proses Pencopotan Bupati Tobasa
Redaktur : Tim Redaksi