jpnn.com - SORONG - Suasana di Kompleks Sorpus, Sorong berubah menjadi mencekam, Senin (6/4) malam. Itu terjadi setelah sekelompok remaja melakukan aksi pemalangan jalan dengan menggunakan beton pembatas jalan tepat di depan SPBU Sorpus.
Aksi itu bukan tanpa sebab. Kelompok remaja ini geram dengan adanya kasus kecelakaan lalu lintas yang dialami warga setempat, Michael. Korban ditabrak angkot Nopol PB 7319 S yang dikemudikan Hermanus.
BACA JUGA: Awas..Begal Sadis Masih Berkeliaran
Tidak terima temannya merasakan sakit di bagian dada dan luka ringan akibat ditabrak angkot saat menyebrang, kelompok remaja pun memalang jalan.
Aparat kepolisian yang menerima laporan adanya pemalangan turun ke lokasi untuk membubarkannya.
BACA JUGA: Kasihan..Tak Punya Komputer, 5.625 Pelajar tak Ikut UN CBT
Kedatangan aparat kepolisian dengan mobil Dalmas disambut lemparan batu oleh kelompok remaja tadi. Hal ini sontak memicu keributan. Suasana pun menjadi tegang.
Aparat yang turun dengan maksud mengamankan jalan agar tidak menganggu aktivitas pengendara, akhirnya terpaksa melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan kelompok remaja tersebut.
BACA JUGA: Kemdagri Mulai Proses Pencopotan Bupati Tobasa
Bunyi letusan tembakan peringatan berulang kali itu memecah ketegangan, yang membuat kelompok remaja tersebut terpecah. Ada yang lari kalang kabut ke arah bukit di belakang SPBU Sorpus.
Sisanya, masih berkumpul di belakang SPBU atau tepatnya di lorong jalan masuk samping Kantor Pertamina. Mereka yang terisa ini akhirnya disisir aparat kepolisian. Didatangi polisi, beberapa remaja tersebut akhirnya kabur.
Salah satu saksi mata, penjual buah di Sorpus menuturkan, saat polisi datang dan terlibat tegang dengan sekelompok remaja yang melemparinya dengan batu, polisi melepas tembakan peringatan berulang kali untuk membubarkannya.
Mendengar tembakan peringatan, para penjual buah langsat, rambutan dan lainnya yang ada di sekitar TKP pun panik dan berusaha untuk mengangkat barang jualannya masuk ke kompleks.
Dilansir dari Radar Sorong (Grup JPNN), Senin (6/4), aksi ini dipicu kecelakaan lalu lintas yang melibatkan korban sebagai pejalan kaki, dengan angkot jalur A yang melaju dari arah Saga menuju Remu sekitar pukul 20.00 WIT. Angkot yang sedang mengangkut penumpang tersebut melaju dan menabrak korban yang menyeberang di lokasi kejadian.
Korban terjatuh dan tergeletak di tengah jalan. Warga yang melihat lalu mengangkatnya ke pinggir jalan. Korban yang sempat pingsan, tersadar sambil menahan rasa sakit di bagian dadanya. “Begitu kita dengar bunyi macam mobil tabrak batu ka, langsung kita lihat dia (korban) tatidur di jalan itu, karena kepalanya tertutup baju kan kita lihat begini ya Michael, langsung dong angkat dan bangun begini dia macam susah nafas ka sakit dadanya, langsung dong cegat angkot dan bawa dia ke Polres,” kata warga yang berjualan buah di trotoar depan Sorpus.
Sementara angkot yang menabrak korban, sudah melaju meninggalkan korban, diduga karena takut lantaran banyak remaja yang sedang berkumpul. Seorang warga yang sedang membonceng istrinya mengejarnya dan menghentikan angkot tersebut di traffic light SPUM untuk memberitahukan sopir agar melapor ke polisi.
Kelompok remaja yang membawa korban ke Mapolres sempat melihat sopir angkot yang mengamankan diri. Setelah mendapat pengarahan dari pihak kepolisian bahwa kasus tersebut akan ditangani sehingga tidak ada gerakan tambahan seperti pemalangan, kelompok remaja itu kembali ke kompleks.
Namun seperti diketahui, anggota polisi justru mendapat informasi adanya pemalangan yang menganggu arus lalulintas kendaraan.
Kapolres Sorong Kota AKBP Karimudin Ritonga meminta warga tidak membiarkan aksi serupa dilakukan remaja di kompleks tersebut. “Kalau sampai seperti itu nanti malah saya tangkap,” tegas Kapolres. (reg/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala Dipukuli Pakai Helm Pengendara Ini Akhirnya Meninggal Dunia
Redaktur : Tim Redaksi