Ini Empat Jurus Jokowi Menangkis Polemik Kapolri

Sabtu, 31 Januari 2015 – 12:23 WIB
Presiden Jokowi. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo sudah memutuskan menunda pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Ini kemudian berbuntut polemik panjang, hingga hari ini.

Namun untuk menangani kontroversi publik yang ditujukan kepadanya, Jokowi dianggap sudah menerapkan sedikitnya empat strategi alias 4 jurus. Pengamat komunikasi politik Gun Gun Heryanto mengungkap jurus-jurus Jokowi itu dalam sebuah diskusi di bilangan Cikini, Jakarta, Sabtu (31/1).

BACA JUGA: Jokowi Diminta Hentikan Kontes Politik ala Indonesian Idol

"Pertama, buying time strategy. Ketika paripurna DPR, minus Demokrat, secara mengejutkan mendukung BG. Ini kan jadi bola panas. DPR menyetujui, tapi publik resistensi. Ini dilema terhadap beragam kepentingan yang ada di sekeliling Jokowi. Presiden akhirnya buying time, menunda pelantikan sebelum tahu mau berbuat apa," ulas Gun Gun.

Jurus kedua, Pak Joko kemudian melakukan prakondisi dengan mengundang sembilan sosok senior yang dinamakan Tim Indepeden atau lazim juga kerennya dipanggil Tim 9.

BACA JUGA: KPK dan Polri Sama-sama Salah

Tim ini kemudian sesaat menjadi fokus perhatian publik dibanding Jokowi. Gerak-gerik hingga pernyataan yang keluar dari tim pimpinan buya Syafii Maarif itu menjadi santapan media, dan juga lawan serta kawan politik presiden.

"Jokowi bisa ditamengi Tim Sembilan tadi. Buya Syafii Maarif pun mengatakan, yang meminta BG jadi Kapolri bukan Jokowi tapi orang lain. Ada prakondisi Jokowi untuk membuat polemik itu menjadi tersebar. Opini publik itu terbagi bukan hanya pada Pak Jokowi," urai Gun Gun. 

BACA JUGA: Prancis Resmi Buka Investigasi Kriminal AirAsia QZ8501

Jurus ketiga, Jokowi memanfaatkan media massa mainstream. Ada beberapa media besar diundang untuk wawancara eksklusif, yang bisa mendoktrin atau memasok opini publik sesuai yang dikehendaki Jokowi.

"Bobot politik bertambah, isu lebih terkanalisasi," ungkap Gun Gun.

Jurus pamungkas sejauh ini, Jokowi menggunakan zone of possible agreement (ZOPA). Jurus ini biasa dipakai dalam dunia persilatan politik, ketika seorang lakon dalam tekanan luar biasa. 

"Pertemuan dengan Pak Prabowo, Pak Habibie dan Kompolnas dalam satu hari. Namun panggung utama sesungguhnya adalah pada Pak Prabowo. Ini akan punya ekses domino shock therapy pada kekuatan lingkaran dalam Pak Jokowi," jelas Gun Gun. 

Pernyataan Prabowo Subianto yang mendukung pemerintahan Jokowi jadi pembicaraan di banyak media massa. Jokowi secara langsung maupun tidak, memanfaatkan 'Prabowo'.

"Ada pesan yang diberikan Jokowi kepada kekuatan di lingkaran Istana yang hampir selalu menekan dirinya," pangkas Gun Gun. (adk/rmo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bersama Kompolnas, Jokowi Bahas Pengganti BG


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler