jpnn.com, TANGERANG - Kota Tangerang menjadi salah satu penyangga ibu kota dengan berbagai industri yang berkembang pesat.
Selain industri, Kota Tangerang juga memiliki fasilitas umum seperti transportasi, pendidikan, layanan publik, pendidikan, hingga pusat perbelanjaan yang modern.
BACA JUGA: Hotman Paris: Surat Gugatan Masuk, Sudah Perang Mereka, Padahal Harta Seberapa, sih
Dengan konsep Liveable, Investable, Visitable, E-City atau Tangerang LIVE, Kota Tangerang juga memiliki sejarah, budaya, dan wisata kuliner yang menarik.
Berikut adalah fakta-fakta menarik tentang Kota Tangerang:
BACA JUGA: Kenaikan Cukai Rokok di Bawah 10% Cukup Moderat, Bahkan Bisa Lebih Rendah
1. Awal Mula Nama Tangerang
Nama Tangerang berasal dari masyarakat sekitar untuk menyebut tugu yang didirikan Pangeran Soegiri, putra Sultan Ageng Tirtayasa dari Kesultanan Banten.
Tugu yang terletak di bantaran Sungai Cisadane, tepatnya di Gardu Gede itu dibangun pada 1654 Masehi dengan tinggi sekitar 2,5 meter.
BACA JUGA: Raih SPPT SNI dari BSN, Mitra Binaan Pupuk Kaltim Siap Tembus Pasar Global
Awalnya, tugu tersebut merupakan pembatas antara wilayah Kesultanan Banten di sebelah barat Sungai Cisadane dengan wilayah kekuasaan VOC di sebelah timur.
Masyarakat sekitar menyebut tugu tersebut dengan sebutan Tetengger atau Tanggerang, yang dalam bahasa Sunda berarti Penanda.
Pada 17 April 1684, Belanda membawa warga dari Madura dan Makassar, yang kemudian ditempatkan di wilayah sekitar benteng.
Warga yang dibawa dari Madura dan Makassar ternyata tidak mengenal huruf mati, sehingga penyebutan Tanggeran menjadi Tangerang.
2. Tangerang sebagai Kota Benteng
Pada abad ke-15, Sultan Banten mengangkat Tiga Aria atau Maulana, yaitu kerabat jauh sultan dari Kerajaan Sumedang Larang bernama Yudhanegara, Wangsakara, dan Santika.
Ketiganya bertugas membantu perekonomian Kesultanan Banten dan melawan VOC yang melakukan praktik monopoli perdagangan.
Mereka membangun benteng pertahanan yang bisa disebut 'Benteng' atau 'Bentengan' oleh masyarakat sekitar.
Sisa bangunan benteng yang dibangung tiga aria tersebut kini bisa ditemukan di beberapa titik pada permukaan air sungai Cisadane.
3. Penuh Wisata Kuliner
Bukan hanya sejarah, seni, dan budaya yang dimiliki Kota Tangerang tetapi juga beraga kuliner yang patut dicoba seperti laksa, gecom, sayur besan, hingga dodol legendaris Ny. Lauw.
Ragam kuliner dan jajanan Kota Tangerang bisa dinikmati di Pusat Kuliner Pasar Lama Tangerang yang berlokasi di Jl. Kisamaun.
Di sana, tersedia camilan seperti telur gulung, kue cubit, dan yang lainnya sementara makanan berat yang bisa dinikmati ialah sate, dimsum, hingga kuliner esktrem seperti sate ular kobra.
Untuk menikmati kuliner Laksa yang khas di Kota Tangerang, pengunjung bisa mendatangi Wisata Kuliner Laksa Tangerang berlokasi di Jl. Moh. Yamin, Babakan Tangerang.
Sebab, di tempat tersebut ada sederet pedagang laksa yang memiliki masing-masing ciri khas.
Pemerintak Kota Tangerang berusaha membangkitkan ekonomi masyarakat saat masa pandemi Covid-19.
Untuk itu, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan pihaknya akan terus memastikan terjaganya pertumbuhan ekonomi dengan menguatkan sektor UMKM, kuliner, wisata, dan sebagainya.
"Pergerakan terus menunjukkan grafik yang positif pada kuartal III tahun 2021 ini. Pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang pada kuartal ketiga 2021 berada pada angka -0,2, sedangkan tahun lalu di -6,92," kata Arief, Jumat (19/11).
Meski begitu, Arief tetap mengimbau masyarakat untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan.(mcr9/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Yessy
Reporter : Dea Hardianingsih