Ini Hasil Kerja Dua Tahun Kemendikbud

Senin, 02 Januari 2017 – 15:56 WIB
Guru dan siswa di kelas. Ilustrasi Foto: Miftahulhayat/dok.JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus berupaya membumikan nawacita melalui program-program prioritas pemerintah di bidang pendidikan dan kebudayaan.

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, selama dua tahun pemerintahan Kabinet Kerja, Kemendikbud berhasil meningkatkan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 0,75 poin dari 68,8 pada 2014 menjadi 69,55 di 2015.

BACA JUGA: Kemendikbud Klaim Sukses Meningkatkan Jumlah SMK

Sedangkan indeks pendidikan meningkat sebesar 0,82 poin dari 60,18 menjadi 61,00 di tahun 2015.

"Peningkatan IPM tersebut disebabkan oleh peningkatan rata-rata lama sekolah penduduk usia 25+ dari 7,73 tahun menjadi 7,83 tahun pada 2015 dan peningkatan rata-rata harapan lama sekolah yang meningkat dari 12,39 tahun menjadi 12,55 tahun pada 2015," terang Muhadjir, Senin (2/1).

BACA JUGA: Catat! 2020 Guru Tak Linier Tidak Bisa Mengajar

Dikatakan, berbagai upaya telah ditempuh untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan termasuk penguatan peran pendidikan kejuruan sebagai langkah strategis peningkatan produktivitas maupun daya saing.

Di samping menguatkan peran kebudayaan dalam pendidikan nasional sebagai upaya merevolusi karakter bangsa.

BACA JUGA: Janjikan Seragam Sekolah Baru buat Korban Pulomas

"Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) akan menjadi motor utama kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan dan kebudayaan," tandasnya.

Sejalan dengan nawacita dalam memperteguh kebhinekaan dan melakukan restorasi sosial Indonesia, lanjutnya, pemerintah terus menguatkan peran kebudayaan dalam pendidikan nasional.

Pada 2015, Kemendikbud telah berhasil menambah jumlah kata/frasa dalam Kamus Bahasa Indonesia menjadi 109.611 lema.

Indonesia juga telah mencatatkan tiga genre Tari Tradisional Bali sebagai World Intangible Cultural Heritage dan telah ditetapkan oleh United Nations of Education and Cultural Organization (UNSECO) pada 2015. Hingga 2016, dari 6238 sebanyak 294 telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda.

"Aktivis seni budaya di sekolah juga terus diperkuat. Di sepanjang 2016, kami telah memberikan bantuan sarana kesenian tradisional kepada 695 sekolah, dan bantuan pembangunan laboratorium seni dan film kepada 21 SMA. Selain itu, sebanyak 139 desa adat telah direvitalisasi, 334 komunitas budaya telah mendapatkan bantuan fasilitasi, serta sebanyak 26.100 cagar budaya telah berhasil diregistrasi," paparnya.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Ini, 16.487.872 Siswa Harus Dapat KIP


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler