jpnn.com - JPNN.com - Kasus pembunuhan sadis di Pulomas yang mengakibatkan enam orang meninggal, mendapat perhatian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.
Apalagi dari lima korban selamat, ada korban anak-anak yakni Zanette Kalila Azaria (Anet).
BACA JUGA: Gawat, Perampokan Ala Pulomas Sudah Menular ke Banyumas
Menteri Muhadjir yang mengetahui Anet masih dirawat di Rumah Sakit Kartika Pulomas pun langsung mengunjunginya untuk memberikan dukungan moral.
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini datang bersama dua anaknya yakni Muktam Roya Azidan, 12, dan Senoshaumi Hably, 10. Selain kedua anaknya, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar juga turut mendampingi Muhadjir.
Dalam pertemuan tersebut, Muhadjir sempat bertemu dengan Almyanda Saphira, istri Dodi Triono yang tewas dalam penyekapan tersebut. Ibunda Anet menyampaikan keinginan sang putri untuk segera sekolah di SLB Cipete.
BACA JUGA: Tahun Ini, 16.487.872 Siswa Harus Dapat KIP
"Kami doakan agar ananda Anet dan keluarganya cepat pulih dari trauma, mohon masyarakat ikut memberi lingkungan sosial dan psikologis yang baik agar Anet bisa belajar kembali. Saya kagum dengan semangat belajar ananda," kata Muhadjir, Minggu (1/1).
Kepada Mendikbud, Anet menyatakan tidak ingin kembali ke rumahnya. Karena di rumah itu, dia masih terkenang kejadian saat ia bersama 10 korban yang lain disekap kawanan perampok dan mengakibatkan enam orang tewas.
BACA JUGA: Hayo, Siapa Empunya Ertiga untuk Merampok di Pulomas?
Mendengar itu, Muhadjir meminta pihak keluarga memberikan suasana yang kondusif kepada Anet agar segera bisa sekolah. Dia bahkan berjanji memberikan seragam dan buku baru agar Anet semangat bersekolah.
"Pelajaran bagi kita semua, keluarga sangat penting untuk pendidikan," pungkasnya.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud Klaim Sudah Bangun 617 Sekolah Baru di 2016
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad