jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengeluarkan instruksi terbaru soal penanganan kasus vaksin palsu. Ia mewanti-wanti kepada Bareskrim Polri dan para kepala kepolisian daerah (kapolda) agar tidak mengumumkan nama rumah sakit pengguna vaksin palsu.
"Saya sudah perintahkan kepada kapolda-kapolda juga Bareskrim. Kalau memang ada dugaan menggunakan vaksin palsu, jangan diumumkan ke publik," kata Tito usai bersilaturahmi dengan Pengurus Pusat Muhammadiyah di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/7).
BACA JUGA: Soal Vaksin Palsu, Jokowi: Ini Perlu Kehati-hatian
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah merilis daftar nama rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu. Imbasnya, banyak warga bereaksi keras bahkan bertindak anarkistis karena kecewa terhadap rumah sakit dan fasilitas kesehatan pengguna vaksin palsu.
Karenanya Tito juga memerintahkan anak buahnya untuk menjaga keamanan di setiap rumah sakit yang disinyalir menggunakan vaksin palsu. Pengganti Badrodin Haiti di kursi Kapolri itu tak mau ada tindak anarkistis terhadap rumah sakit terulang lagi.
BACA JUGA: Selain Vaksin Palsu, Menkes Juga Harus Beresin Limbah RS
"Saya berikan warning kepada kepolisian wilayah sehingga bisa mengamankan itu. Setelah itu lakukan langkah mediasi dan diamankan," imbuh Tito.
Seperti diketahui, sejumlah orang tua korban vaksin palsu bertindak anarkistis terhadap dokter dan beberapa fasilitas medis. Sejauh ini, tindak anarkis terjadi di RS Harapan Bunda Jakarta Timur (15/7), RSIA Mutiara Bunda Ciledug (16/7) dan RS Santa Elisabeth Bekasi (16/7).(mg4/jpnn)
BACA JUGA: Golkar Kecam Kudeta Militer di Turki
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat, Pengguna Vaksin Palsu Bukan Hanya Dokter Indra
Redaktur : Tim Redaksi