jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin memprediksi kubu pasangan calon presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno akan selalu mencari celah untuk terus mengkritik pasangan calon presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
Karena pasangan calon presiden nomor urut 01 tersebut merupakan pasangan petahana. Sementara kubu Prabowo-Sandi selama ini berada di kubu oposisi.
BACA JUGA: Jubir Prabowo - Sandi Kritik Acara IMF, Pedas Banget
"Jadi, pihak oposisi memang akan selalu mencari celah untuk mengkritik incumbent," ujar Ujang kepada JPNN, Rabu (10/10).
Meski demikian, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini mengingatkan, kubu Prabowo-Sandi penting menyampaikan kritikan yang relevan dengan kondisi masyarakat.
BACA JUGA: Gerindra: Pengerahan Kepala Daerah Zaman SBY Tak Semasif Ini
Misalnya, terkait besaran anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk membiayai pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali, 8-14 Oktober, cukup tepat untuk dikritik.
Karena biaya yang dikeluarkan mencapai hingga Rp 810 miliar, sementara di sisi lain pemerintah harus berjibaku menangani korban bencana gempa Lombok dan tsunami yang menghancurkan Palu serta sejumlah daerah lain di Sulawesi Tengah.
BACA JUGA: Hasto Persoalkan Larangan Kampanye Pilpres di Pesantren
"Saya kira isu itu cukup relevan karena kejadiannya bersamaan," ucapnya.
Pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia ini membenarkan, pemerintah tentu telah menyiapkan pos angggaran untuk pertemuan IMF-World Bank dari jauh-jauh hari. Demikian juga dengan anggaran penanganan bencana, tentu sudah ada slot tertentu yang dapat dimanfaatkan.
Namun, tetap dapat dikritik, paling tidak dari sisi penghematan. Jangan sampai ada ketimpangan antara kebijakan menyambut tamu yang baik dengan kebijakan memberi perhatian pada anak bangsa yang mengalami bencana.
"Isu lain, soal ekonomi saya kira juga cukup seksi untuk disoroti untuk meningkatkan elektabilitas Prabowo - Sandi," pungkas Ujang. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Capres Dilarang ke Kampus, Kecuali Presiden Jokowi
Redaktur & Reporter : Ken Girsang