jpnn.com - JAKARTA - PDI Perjuangan membuat terobosan untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan. Selama dua hari, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menggelar kursus singkat bertajuk Pelatihan Manajer Penggerak Ekonomi Kerakyatan.
Menurut Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, partainya terus berupaya konsisten meniti jalur ekonomi kerakyatan. Sebab, itulah cita-cita yang diinginkan Proklamator RI Ir Soekarno.
BACA JUGA: Ruhut: Praperadilkan SP3 Perusahaan Pembakar Lahan
Hasto mengatakan, ekonomi kerakyatan merupakan kekuatan PDIP. “Dan ini adalah satu-satunya partai yang memilih jalan yang ditanamkan Proklamator RI Bung Karno,” katanya saat membuka acara Pelatihan Manajer Penggerak Ekonomi Kerakyatan di kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (20/7).
Hasto menambahkan, menggerakkan ekonomi kerakyatan berarti bekerja atas dasar prinsip-prinsip kemanusiaan. Orang kepercayaan Megawati Soekarnoputi itu pun mewanti-wanti kepada kader PDIP peserta pelatihan agar tak keder dengan kekuatan modal
BACA JUGA: Jaksa Agung Jamin Tak Ada Kompromi untuk Jaksa Nakal
Menurut Hasto, kader-kader PDIP memanggul tugas ideologis. Yakni yang kuat membantu yang lemah dan bergotong royong.
“Mencegah ketidakadilan di sektor produksi dan distribusi adalah tugas ideologis kita. Ketika anda mengorganisasikan ekonomi kerakyatan, maka anda menjalankan tugas ideologis,” tegasnya.
BACA JUGA: Pemeriksaan Hakim Tipikor Bandung Dijadwal Ulang
Menurut Hasto, Indonesia punya sejarah panjang dalam ekonomi kerakyatan. Pria asal Yogyakarta itu lantas mengutip pembicaraan antara Megawati dengan Joko Widodo jelang pembentukan Kabinet Kerja pada 2014 silam
Megawati, kata Hasto, memberi contoh ke Jokowi tentang kiprah Sarikat Islam dan Muhammadiyah yang punya jalur pedagangan pada masa lampau. Kedua organisasi itu membantu pemasaran produk-produk rakyat.
“Bu Megawati meminta perekonomian kerakyatan dikembalikan kepada khitahnya. Indonesia sudah punya contoh organisasi yang secara historis punya pengalaman menggerakkan ekonomi rakyat,” ucapnya.
Lebih lanjut Hasto mengatakan, kader-kader PDIP peserta pelatihan manajer ekonomi kerakyatan juga dituntut untuk bisa memutar otak. Ia lantas mencontohkan jasa ojek atau pun taksi berbasis aplikasi.
“Bagaimana kita terinspirasi dari Go-Jek, Uber. Ketika terbentur sistem, ia bisa menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan,” ucapnya.
Pelatihan yang digelar Badan Pembedayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) Pusat PDIP itu digelar di Cariu, Bogor selama Rabu (20/7) dan Kamis (21/7). Sejak 2008, BPEK PDIP telah menggelar 46 kali pelatihan dengan total peserta sampai saat ini mencapai 3.646 orang.
Pesertanya pun tidak hanya dari kader PDIP. Ada dari kalangan umum, santri, aktivis gereja, pelaku usaha mikro sektor pangan, automotif, hingga kelompok tani. Hasto pun berharap peserta pelatihan dengan ilmu yang diperoleh bisa benar-benar menggerakkan ekonomi kerakyatan. “Jangan lagi ada kemiskinan,” pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Kader PDIP Dilantik Jadi Anggota DPR
Redaktur : Tim Redaksi