Ini Kabar Terbaru dari WHO tentang Vaksin Covid-19

Sabtu, 27 Juni 2020 – 06:06 WIB
Presiden Tiongkok Xi Jinping bersalaman dengan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom. Foto: Naohiko Hatta/Pool via REUTERS

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengaku saat ini belum dipastikan para ilmuwan akan mampu membuat vaksin yang efektif melawan virus corona penyebab pandemi COVID-19.

Namun, dia memperkirakan penemuan vaksin kemungkinan membutuhkan waktu satu tahun.

BACA JUGA: Banyak Negara Longgarkan Lockdown, WHO: Dunia Dalam Fase Baru dan Berbahaya

Hal ini disampaikannya ketika berbicara melalui konferensi video dengan para wakil komite kesehatan Parlemen Eropa.

Menurutnya, jika menjadi kenyataan, vaksin tersebut harus menjadi barang publik yang tersedia bagi masyarakat.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: PDIP Murka, PPDB Jakarta Ruwet, Reaksi FPI

"Akan sangat sulit untuk mengatakan kepastian bahwa kita akan memiliki vaksin," kata Tedros. "Kita tidak pernah mempunyai vaksin untuk virus corona. Maka, ketika ditemukan, diharapkan vaksin ini akan menjadi yang pertama," tuturnya.

Tedros mengatakan WHO sudah mendata lebih dari 100 calon vaksin, yang salah satunya sudah dalam tahap pengembangan lebih lanjut.

BACA JUGA: Covid-19 Masih Menghantui, Waspada terhadap Batuk dan Demam

"Kami berharap akan ada sebuah vaksin, perkiraannya mungkin kita akan mempunyai vaksin dalam kurun waktu satu tahun. Jika dipercepat, bisa jadi kurang dari itu, namun dalam hitungan bulan. Itulah yang dikatakan oleh para ilmuwan," sambungnya.
 
Sebelumnya vaksin COVID-19 yang dikembangkan Tiongkok memasuki tahap ketiga uji klinis dan akan dilakukan terhadap manusia di Uni Emirat Arab.

Hal itu merupakan uji klinis pertama di luar negeri untuk vaksin yang dikembangkan Tiongkok dan menandai pentingnya perkembangan penggunaan dan pemanfaatan vaksin bagi seluruh umat manusia, demikian komentar media resmi Tiongkok.

Acara pembukaan uji klinis tahap ketiga vaksin inaktif yang dikembangkan China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) digelar secara daring di Beijing dan Wuhan serta Abu Dhabi, UEA, awal pekan ini.

Menteri Kesehatan UEA Abdul Rahman Mohammed Al Oweis telah mengeluarkan surat persetujuan kepada Sinopharm untuk melakukan uji klinis tersebut, demikian pernyataan tertulis Sinopharm. (ant/rtr/ngopibareng/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler