jpnn.com - JAKARTA - Rencana Menteri Keuangan Sri Mulyani ikut memangkas anggaran tunjangan profesi guru (TPG) sebesar Rp 23,4 triliun, disikapi kritis oleh anggota Komisi X DPR Popong Otje Djundjunan. Ia meminta mantan direktur Pelaksana Bank Dunia menempuh kebijakan yang manusiawi.
Ia lebih setuju bila Kemenkeu mencari pos anggaran lain yang bisa dipangkas. Sebab, gaji yang diterima para guru itu kecil dibanding tenaga pendidik di negara lain. Sehingga, tidak baik ikut dipotong.
BACA JUGA: Politikus Hanura Nilai Pemotongan TPG Tak Menggangu
"Kita manusiawi saja lah. Pemotongan boleh-boleh saja kalau memang kondisi keuangan seperti sekarang, boleh saja tidak diharamkan, tapi jangan atuh, jangan guru," ujar Ceu Popong dengan logat Sunda, saat dihubungi pada Jumat (26/8).
Politikus Golkar ini akan menyampaikan sikapnya saat rapat dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sebab, rencana pemangkasan TPG baru disampampaikan Menkeu Sri Mulyani di Komisi XI.
BACA JUGA: Akom: Jangan Potong Tunjangan Guru, Tahu Terima Kasih lah
"Menteri keuangan mah tidak pernah merasakan kekurangan duit. Tapi nanti saja dalam rapat, kalau sudah resmi disampaikan oleh mendikbud nanti. Sekarang belum disampaikan di komisi X. Yang jelas, kalau ada kaitan dengan kesejahteraan masyarakat termasuk guru, jangan diganggu," pungkas Anggota DPR/MPR tertua itu.(fat/jpnn)
BACA JUGA: 3000 Calon Guru SM-3T Disebar ke 56 Kabupaten
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendikbud Tetapkan 3 Ribu Calon Guru Program SM-3T
Redaktur : Tim Redaksi