jpnn.com, BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi masih menunggu hasil penyelidikan KNKT dan polisi terkait penutupan Simpang Citra Grand CBD, Jalan Transyogi, Jatisampurna.
Keberadaan Simpang Citra Grand CBD yang dilengkapi lampu merah kini tengah jadi sorotan karena dinilai membahayakan pengendara.
BACA JUGA: Polisi Sebut Lampu Merah CBD TKP Truk Pertamina Maut Tak Laik, Plt Wali Kota Bilang Begini, Tegas
Belum lama ini truk Pertamina menabrak sejumlah motor serta mobil di dekat simpang tersebut dan menewaskan sepuluh orang.
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengaku telah memerintahkan anak buahnya untuk menutup sementara simpang tersebut dan mematikan lampu merah.
BACA JUGA: Irjen Ferdy Sambo Nonaktif, 3 Jenderal Disebut, Satunya Brigjen Ahmad Ramadhan
"Jadi, saya kira apa yang dilakukan KNKT yang dilakukan oleh jajaran lantas Polri, menjadi salah satu rujukan hasil dari penyelidikan yang ada," kata Tri kepada wartawan, Rabu (20/7).
Pria yang beken disapa dengan panggilan Mas Tri itu menyebut Pemkot Bekasi bakal menutup permanen simpang tersebut apabila sudah sesuai rekomendasi KNKT dan polisi.
BACA JUGA: Ternyata Begini Fasilitas untuk Mas Bechi di Blok Berisi 60 Orang, Semoga Nyaman
"Kalau memang itu harus dibongkar, kemudian harus ditutup, ya kami tutup secara permanen," ujar Mas Tri.
Sebelumnya, truk tangki bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina menabrak sejumlah mobil dan motor di Jalan Raya Alternatif Cibubur, Jatisampurna, Kota Bekasi, Senin (18/7) sore.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan polisi masih menelusuri penyebab kecelakaan maut itu terjadi.
Namun, dugaan sementara kecelakaan terjadi akibat truk Pertamina mengalami rem blong.
"Kalau kami cek di lapangan belum ada bekas rem. Untuk lebih lanjut akan kami lakukan pemeriksaan kendaraan ini dengan teknisi," kata Latif kepada wartawan di lokasi kejadian. (cr1/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dean Pahrevi