jpnn.com - JAKARTA - Anggapan bahwa pemanggilan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok oleh Komisi III DPR sebagai upaya politisasi jelang Pilkada 2017, dibantah oleh Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Pemanggilan yang dilakukan Panja Penegakan Hukum Komisi III DPR tersebut menurut Fadli, merupakan bagian dari pengawasan terhadap kinerja penegak hukum. Termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tengah menangani kasus dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras oleh Pemprov DKI.
BACA JUGA: Wuiih..7 Petinggi Hutama Karya Dipanggil KPK
"Masalah ini saya kira juga terkait sejumlah peran. Termasuk bagaimana mengawasi kinerja KPK. BPK kan sudah melakukan audit investigasi atas permintaan KPK. KPK bagaimana menindaklanjuti dari hasil audit ini? Apakah audit investigasi ini betul-betul bisa menemukan indikasi kerugian negara," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Kamis (10/3).
Politikus Gerindra itu menyebutkan ada sejumlah indikasi kerugian negara dalam pembelian lahan RS Sumber Waras senilai Rp775 miliar. Padahal, lahan yang dibeli sulit diakses, sehingga ada dugaan kesalahan dalam proses pembeliannya.
BACA JUGA: KPK Garap Lima Saksi Kasus Suap Kementerian PU
"Lokasi yang tidak ada akses jalannya itu yang dibeli Pemprov DKI. Dalam hal ini atas negosiasi yang secara prosedur bisa dipersalahkan. Karena tim kan bukan individu, ada Plt Gubernur (Ahok-red) bernegosiasi dengan pemilik yayasan," kata Fadli.
Di sisi lain, DKI Jakarta menurutnya masih memiliki banyak lahan kosong yang bisa digunakan untuk membangun rumah sakit, seperti di Cawang, sehingga tidak perlu mengeluarkan uang besar untuk sekedar membeli tanah.
BACA JUGA: Ketua MPR Disambut Ribuan Santri
"Rp 755 miliar, itu bisa empat rumah sakit setingkat RSUD didirikan. Kenapa hanya beli tanahnya saja sampai Rp 755 milaar. Kalau ada penyalah gunaan korupsi, ini grand corruption. Pimpinan KPK yang lama jelas bilang ke saya ada kerugian negara," tegas Fadli.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Amboi Bahagianya Pak Jokowi dan Famili, Selamat Ya....
Redaktur : Tim Redaksi