Ini Kesan Ahok Tentang Pak Raden

Rabu, 04 November 2015 – 15:50 WIB
Pak Raden dan Boneka Si Unyil. FOTO: DOK.JPNN.com.

jpnn.com - JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendukung petisi dari Change.org yang mendukung Pak Raden dijadikan sebagai Pahlawan Budaya yang dipelopori oleh akun Saya Indonesia. Petisi yang bertajuk Jadikan Pak Raden (Drs. Suyudi) sebagai Pahlawan Budaya ditujukan ke Kementerian Sosial.

“Ya itu oke saja,” kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Jakarta, Rabu (4/11).

BACA JUGA: Gempa Guncang Pandeglang, Ibu Kota Ikut Bergetar

Ahok menjelaskan, dirinya memiliki hubungan baik dengan Pak Raden semasa masih hidup. Meski demikian, ia tidak menjelaskan lebih detil mengenai hubungan tersebut.

“Aku sama Pak Raden hubungannya baik. Nanti aku ngomong dibilang Riya lagi,” ungkap mantan Bupati Belitung Timur ini.

BACA JUGA: Jangan Galau Bagi yang Ingin Jadi CPNS, Kuota Rekrutmen Akan Dibuka Lagi Lho!

Adapun kutipan petisinya di www.change.org/PakRaden adalah Sepak terjang Drs. Suyudi atau lebih dikenal dengan sebutan Pak Raden di dalam karyanya yaitu serial Si Unyil telah melegenda. Beliau melalui serial Si Unyil berusaha mendidik bangsa. Karenanya beliau pantas untuk diberi gelar Pahlawan Budaya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pak Raden tinggal di rumah seluas 10 x 5 meter itu yang terletak di  lorong sempit yang hanya bisa dilalui sepeda motor. Arsitekturnya serupa dengan rumah-rumah di sekitar. Sederhana. 

BACA JUGA: Anak Buah Anang Bantah Tertekan Usut Skandal Pertamina Foundation

Sejajaran dengan rumah di Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat tersebut terdapat pemukiman kumuh. 

Di sinilah Pak Raden menghabiskan hari-harinya sampai maut datang menjemput, di Rumah Sakit PELNI, Petamburan, Jakarta Pusat, Jumat (30/10) malam. 

“Adik saya itu (Pak Raden) seniman yang sangat sederhana. Ia tidak mau berlebihan," kata Siswati, kakak Pak Raden yang karib disapa Bunu, di rumah duka, Sabtu (31/10).

Semasa jayanya dulu, sebetulnya bisa saja Pak Raden membeli kediaman baru di wilayah elit. Tapi, itu tak dilakukannya, karena kecintaannya pada anak-anak kecil di kawasan tersebut.

"Pak Raden tidak mau pindah ke perumahan. Alasannya, kalau di perumahan, dia (Pak Raden) ga bisa dekat dengan anak-anak. Makanya dia tinggal di sini terus," kenang Bunu.

Lahir di Puger, Jember, Jawa Timur, 28 November 1932, Drs Suyadi alias Pak Raden berjaya di Ibukota.

Kiprahnya di jagat hiburan, sekaligus pendidikan anak Indonesia dimulai sejak 1981-1993 lewat program Si Unyil di TVRI.

Dahulu kala, lakon Si Unyil, Usrok, Ableh, Pak Ogah, Melani dan para sekondannya amat kesohor.  Yang hidup di generasi itu, niscata tak ada yang tak tahu; si unyil-unyil kucing...

Acara yang ditayangkan saban Minggu tersebut ditunggu-tunggu anak-anak. Kala itu TVRI masih jadi satu-satunya stasiun tivi di Indonesia. 

Ketika televisi swasta mulai menjamur, Si Unyil sempat dilanjut-siarkan oleh RCTI (2002-2003) dan TPI (2003).

Pak Raden berpulang di usia 82 tahun, beberapa hari menjelang ulang tahunnya yang  ke-83, 28 November mendatang.(gil/mg4/wow/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendagri Diminta Batalkan Surat Bupati Manokwari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler