jpnn.com - TANJUNGPINANG - Gubernur Kepri, Muhammad Sani mengkhawatirkan aksi pelemparan bom molotov di gedung PLN Tanjungpinang, Kamis (4/6) malam lalu ditunggangi oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab. Menyikapi hal itu, ia berharap masyarakat di Ibu Kota Provinsi Kepri, Tanjungpinang untuk bersabar.
"Yang saya khawatirkan, aksi pelemparan bom molotov itu ditunggangi pihak luar. Akhirnya yang lain, yang tertuduh," ujar M Sani seperti dikutip dari Batam Pos (Grup JPNN) usai rapat evaluasi lima tahun pembangunan Provinsi Kepri di Gedung Daerah Tanjungpinang, Jumat (5/6).
BACA JUGA: Kantor PLN Tanjungpinang Dilempar Bom Molotov Tiga Kali, Begini Jadinya...
Masih kata Gubernur, beruntung kejadian itu tidak membakar gedung secara keseluruhan. Karena hal itu, bisa kacau jadinya. Atas dasar itulah, ia meminta masyarakat di Tanjungpinang ini untuk bersabar. Apalagi PLN Tanjungpinang terus berupaya mendatangkan pembangkit-pembangkit tambahan untuk mengatasi pemadaman bergilir yang terjadi saat ini.
"Saat inikan, PLN sudah mendatangkan pembangkit tambahan. Mudah-mudahan bisa membantu sementara," jelas Gubernur.
BACA JUGA: Ha ha ha.., Perokok jadi Anggota Satgas Antirokok
Ditegaskannya, komitmen PLN adalah untuk mengatasi masalah krisis listrik di Pulau Bintan sebelum sudah mereka tunjukan dengan mendatangkan beberapa pembangkit. Sebagai Kepala daerah, dirinya terus berbicara dengan pihak PLN. Termasuk terus melakukan pengawalan terhadap proses interkoneksi listrik Batam-Bintan.
"Mudah-mudahan akhir Juli sudah bisa kita nikmati. Meskipun ada sedikit kendala. Tapi kita harus optimis, itu selesai," jelasnya lagi.
BACA JUGA: Dua Curanmor Ini Tertangkap saat Mencuri Motor Ketiga
Diberitakan sebelumnya, Kantor PLN Tanjungpinang, dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal (OTK), Kamis (4/6) malam sekitar pukul 20.20 WIB. Beruntung bom tersebut tidak meluluh lantakan gedung bertingkat tersebut. Kejadian mengejutkan itu, sempat membuat panik, Satpam yang bertugas.(jpg/cr10/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Tangkapan Narkoba Ini Selamatkan Puluhan Ribu Jiwa
Redaktur : Tim Redaksi