jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia Hamdi Muluk mengatakan, Ketua DPR pengganti Setya Novanto harus memiliki integritas tinggi. Selain itu, sambungnya, bebas dari kasus korupsi dan memiliki kompetensi politik yang juga bagus.
"Tapi kalau Golkar memilih politikus yang sudah berpengalaman di dunia politik, agak diragukan juga kebersihannya dari tawar-menawar politik, permainan uang, proyek, dan sebagainya," kata Hamdi di Jakarta.
BACA JUGA: KPK Tahan Setnov, DPR Tak Akan Gaduh Jika Semua Meniru PDIP
Belakangan, usai Setya Novanto ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), muncul beberapa nama yang digadang-gadang dipilih Golkar sebagai Ketua DPR.
Mereka yakni Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo, Ketua Badan Anggaran Aziz Syamsuddin, Sekretaris Fraksi Golkar Agus Gumiwang.
BACA JUGA: Kalau Semua Seperti PDIP, DPR Tidak Gaduh
Dari beberapa nama di atas, Hamdi menyatakan, "Dari semua tokoh itu, Agus Gumiwang relatif tidak ada kasus," tutur Hamdi.
Peneliti Politik LIPI Indria Samego menambahkan, pengganti Setya Novanto harus terbuka terhadap kritik dan bersih dari perkara korupsi. Hal ini, ia melanjutkan, agar derajat DPR tidak terus menurun.
BACA JUGA: Golkar Lepas Tangan soal Otto Hasibuan dan Fredrich Yunadi
"Tanpa itu, anggota parlemen lainnya akan memandang enteng Ketua DPR. Apakah masih ada anggota DPR yang memiliki karakter seperti di atas? Saya yakin ada. Masalahnya, apakah partai memberikan dukungan kepada kader yg memenuhi kriteria?” ujarnya.
Kendati demikian, dia mengingatkan, Golkar harus segera mengganti Setya Novanto sebagai Ketua DPR. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Pertanyakan 2 Surat Rahasia yang Dihadirkan Kubu Setnov
Redaktur & Reporter : Adil