Ini Kritik Tajam Sekjen PDIP Terhadap Kinerja Pembantu Jokowi

Kamis, 21 Mei 2015 – 03:45 WIB
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Usia ‎pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) sudah berjalan lebih dari tujuh bulan.

Banyak pihak menilai, pemerintahan dengan Kabinet Kerjanya dinilai belum memenuhi janji kampanyenya untuk mewujudkan keberpihakan terhadap rakyat.
    
Belum adanya kemajuan dalam sektor ekonomi dari pemerintahan Presiden Jokowi ini ternyata diakui oleh Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Ia pun tak sungkan mengatakan, kalau selama pemerintahan Jokowi ini kondisi perekonomian semakin terpuruk. Beberapa menteri yang ada di bidang ekonomi tidak mampu mengangkat kondisi ekonomi nasional.
     
Untuk itu dia meminta agar Presiden Jokowi lebih fokus mengevaluasi kinerja menteri di bidang ekonomi. "Karena ini adalah hak prerogatif presiden maka Jokowi lebih baik fokus pada pembangunan ekonomi," ucap Hasto, di Jakarta, kemarin (20/5).
     
Menurutnya, saat ini Indonesia masih bergantung pada impor. Selain itu kinerja ekspor juga tidak terlalu bagus. Karena itu lebih baik Jokowi memperkuat kerja kolektif.
     
"Persoalan ekonomi semakin pelik belum lagi celah fiskal sempit, impor pangan masih tinggi. Sekarang tinggal mempercepat program padat karya, gotong-royong. Menteri juga lakukan evaluasi dan mengubah kinerja untuk harapan publik," aku Hasto.
     
Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah agar Presiden Jokowi turut memperkuat peran Bulog sebagai penyeimbang kebutuhan pangan nasional. "Evaluasi harus terus menerus, PDIP mendengarkan langsung, banyak bidang ekonomi yang perlu diperbaiki," tandas Hasto. (dil/sam/jpnn)

BACA JUGA: Fahri: Pak Jokowi Sudah Janji, eh... Ternyata Banding

 

BACA JUGA: Ssttt...Mantan Kepala BP Migas Sudah Digarap Bareskrim

BACA JUGA: Ini Pesan Menteri Desa di Harkitnas

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Sebut Laoly Sudah Menjilat Ludahnya Sendiri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler