jpnn.com, JAKARTA - Seorang oknum polisi lalu lintas (polantas) diduga memalak sopir truk yang terkena tilang dengan meminta satu karung bawang.
Peristiwa dugaan pemalakan itu terekam kamera, sehingga viral di media sosial.
BACA JUGA: Oknum Polisi Palak Sopir Truk, Tiada Uang, Bawang pun Jadi
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus membeberkan kronologi oknum polisi lalu lintas berinisial Aipda PDH yang diduga memalak sopir truk tersebut.
Yusri menjelaskan peristiwa pemalakan itu terjadi pada Senin (1/11) sekitar pukul 18.00 WIb.
BACA JUGA: 10 Tukang Palak Sopir Truk Ditangkap Polisi
Saat itu, ujar dia, oknum polisi tersebut melakukan patroli di sekitar Jalan P2 Bandara di kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Kemudian, oknum polisi tersebut melihat ada sebuah truk dari luar daerah.
Menurutnya, truk tersebut berangkat dari wilayah Sumatera menuju Serang, Banten.
BACA JUGA: Tiga Polisi Gadungan Pemeras Anggota Dewan Itu Ditangkap, Lihat Tampangnya
Lalu, oknum polisi itu memberhentikan truk tersebut, guna mengecek surat-surat kendaraan kepada sopir.
"Memang, pengemudi tidak membawa surat-surat," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (2/11).
Kemudian, kata dia, saat pengemudi tersebut diminta membawa kendaraannya berbalik arah, oknum polisi itu meminta satu karung bawang putih.
"Atas pelanggaran (lalu lintas yang dilakukan) si sopir ini, tidak dilakukan penilangan, tetapi ditukar dengan satu karung bawang putih," kata Yusri.
Sebelumnya, beredar video dugaan pemalakan yang dilakukan seorang oknum polantas.
Peristiwa pemalakan itu terekam kamera, sehingga viral di media sosial.
Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun @Pasifisstate di Twitter.
Peristiwa itu disebutkan terjadi di kawasan Tangerang, Banten.
"Tiada uang, bawang pun jadi," tulis @Pasifisstate dalam unggahan video berdurasi 31 detik tersebut.
Kini, oknum anggota tersebut tengah diperiksa oleh Bidang Propam Polda Metro Jaya. (cr3/jpnn)
Redaktur : Boy
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama