Ini Lho Maksud Pak Jokowi Sebut Demokrasi Kebablasan

Sabtu, 25 Februari 2017 – 13:56 WIB
Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan Alois Wisnuhardana. Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan Alois Wisnuhardana menegaskan bahwa konteks "demokrasi kebablasan" dalam pernyataan Presiden RI Joko Widodo bukan soal sistem. Tapi, lebih merujuk kepada praktik di media sosial yang sudah menghalalkan segala cara dan tidak beretika.

‎"Konteks kebablasan dalam hal ujaran kebencian, berita bohong, fitnah, dan lainnya. Dalam konteks itulah kebablasan itu," ucapnya dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (25/2) siang.

BACA JUGA: Pak Jokowi, DPRD Saja Tak Mau Rapat dengan Terdakwa

Pernyataan itu, lanjutnya, tak bisa dilepaskan dari fenomena dalam tiga bulan terakhir menyebar masif dan begitu luas. Contohnya, desain uang rupiah baru dikaitkan dengan lambang PKI, kemudian rush money.

"‎Saya kira melihatnya sekarang ada di situasi dimana curah hujan info begitu deras. Kalau hujan deras, analoginya akan banjir, banjir akan banyak sampah terbawa. Ini informasi banjir, banjir sampah, dan masyarakat belum tahu mana sampah yang bermanfaat dan tidak," tegasnya.

BACA JUGA: Indonesia Berkemajuan Selaras dengan Kemajemukan

Meski pemerintah menilai bahwa itu bagian dari ekspresi masyarakat, lanjutnya, tapi tetap perlu ada literasi. Sehingga, orang-orang tetap bisa menyampaikan pendapat tanpa menimbulkan fitnah. (dkk/jpnn)

BACA JUGA: GMNI Ajak Semua Pihak Dukung Jokowi Hadapi Freeport

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Saya Cinta Muhammadiyah


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Jokowi   Demokrasi   Hoax  

Terpopuler