jpnn.com - JAKARTA – Ketua Forum Anggota Muda Persatuan Insinyur Indonesia (FAM-PII) Doddy Matondang menilai, tantangan terbesar bagi negara-negara Asean saat ini, salah satunya terkait kepemimpinan terutama dari kalangan muda, masih sedikit yang berani ambil bagian dalam peran kerja sama di tingkat internasional.
“Oleh karena itu penting bagi generasi muda Asean untuk berani memulai dan mengambil peran dalam kerja sama tingkat internasional," ujar Doddy dalam pertemuan insinyur muda ASEAN atau Young Engineers of Asean Federation of Engineering Association (YEAFEO) ke-22, di Penang, Malaysia, Selasa (24/11).
BACA JUGA: Google Doodle: Lucy Australopithecus, 5 Fakta yang Wajib Kamu Tahu!
Doddy mengemukakan pendapat tersebut, karena untuk memajukan sebuah kawasan, diperlukan tiga sumber daya. Yakni sumberdaya alam (SDA), sumberdaya manusia (SDM) dan sumberdaya kepemimpinan (SDK).
“Dari tiga hal ini, permasalahan alam dan manusia tidak menjadi hambatan. Justru menjadi tantangan adalah kepemimpinan,"ujarnya dalam pesan elektronik yang diterima.
BACA JUGA: NGERI... Tabrakan Maut Ini Tewaskan 24 Penumpang
Pandangan Doddy diamini Sekretaris Jenderal (Sekjen) FAM-PII Mahir Bayasut. Menurutnya, insinyur muda Asean harus bersiap membangun kepercayaan diri, memerkaya diri dengan ilmu dan jaringan, serta belajar dari pengalaman yang pernah dialami oleh negara-negara Asean pada umumnya.
“Seperti bencana asap yang baru-baru ini terjadi di Indonesia,” ujar Mahir.
BACA JUGA: MPR Sosialisasikan 4 Pilar di Malaysia dan Hong Kong
Pertemuan YEAFEO digelar di sela-sela Pertemuan Insinyur se-Asean ke 33, di Penang, Malaysia, 22-26 November 2015. Indonesia mengirimkan sebanyak 34 delegasi. Mereka akan turut bertukar pikiran seputar perkembangan terkini dunia keinsinyuran dan tren yang ada di Indonesia.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngeri... Tanah Longsor Di Tambang Batu Permata Tewaskan 30 Penambang
Redaktur : Tim Redaksi