jpnn.com, JAKARTA - Pendidikan karakter bangsa harus terus diberikan kepada pelajar dan mahasiswa untuk membentengi mereka dari ancaman paham kekerasan dan ideologi asing yang ingin merusak generasi bangsa.
Pendidikan karakter bangsa itu bisa berupa penguatan ideologi Pancasila serta pemahaman nilai-nilai agama yang benar.
BACA JUGA: Baru Pertama ke Pontianak, Swafoto di Bandara
“Para generasi penerus bangsa harus memperoleh materi bidang pendidikan tersebut supaya mereka mampu menyaring mana yang baik dan mana yang buruk, serta mana yang bermanfaat maupun tidak dibutuhkan. Apalagi, sekarang kita memasuki era kemajuan ilmu pengetahuan yang begitu luar biasa, khususnya di bidang informasi dan teknologi (IT),” kata pakar pendidikan Arief Rachman di Jakarta, Kamis (23/11).
Menurut dia, penguatan karakter bangsa ini bisa menjadi kunci dalam membekali generasi muda, terutama di era digitalisasi sekarang ini.
BACA JUGA: Pendidikan Kebangsaan Harus Masuk Kurikulum
“Melalui media digital kan kita bisa berhubungan secara internasional, bisa ke Eropa, bisa ke Amerika. Jadi harus ada pendidikan karakter bangsa supaya anak-anak bisa menyaring mana baik dan mana yang buruk, mana yang bermanfaat mana yang tidak perlu,” imbuhnya.
Dia menambahkan, anak-anak usia sekolah harus memahami pemakaian media digital secara sehat.
BACA JUGA: Demi Menuntut Ilmu, Para Murid SD Ini Berenang di Sungai
Dengan demikian, informasi yang didapat maupun pemanfaatannya harus selalu berlandaskan prinsip-prinsip berbangsa dan bernegara.
"Jadi, jangan sampai kita membiarkan media digital itu dipakai untuk hal-hal yang negatif. Itu yang ingin saya tekankan dan saya sampaikan," ungkap guru besar Universitas Negeri Jakarta itu.
Dia menambahkan, kemajuan teknologi tidak bisa dihindarkan sehingga sekolah-sekolah harus memperkenalkan media digital.
Sebab, tidak ada yang bisa membuat anak-anak steril dari kemajuan teknologi komunikasi.
Bahkan, teknologi komunikasi harus disapa oleh sekolah untuk dipakai secara positif oleh anak-anak untuk proses belajar mengajar.
"Saya pikir tidak apa-apa media digital itu dipakai untuk proses belajar mengajar. Semua mata pelajaran bisa diakses melalui media digital, kecuali untuk praktik laboratorium. Namun, rumus-rumus kimia itu bisa (dipelajari) di media digital," paparnya.
Untuk itu, ada tiga hal yang ingin disampaikan pengamat pendidikan ini kepada para pelajar maupun mahasiswa.
Pertama, semua kemajuan teknologi harus dipakai untuk kemaslahatan bangsa dan negara.
Kedua, untuk memperluas pengetahuan secara individu.
Ketiga, harus bisa memanfaatkannya untuk kekuatan negara maupun masyarakat. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Pengaruh Rabun Dekat terhadap Pembelajaran Anak
Redaktur & Reporter : Ragil