Ini Modus Cabang Padepokan Dimas Kanjeng Gandakan Uang

Senin, 10 Oktober 2016 – 01:05 WIB
Dimas Kanjeng. Foto: JPNN

jpnn.com - SAMARINDA – Mapolresta Samarinda akhirnya menerima pengaduan korban penggandaan uang Majelis Taklim Daarul Ukhuwwah di bawah pimpinan Sultan Agung Ustaz Sumaryono.

Sang pelapor adalah ibu rumah tangga berinisial IA. Dia merupakan santri di Majelis Taklim Daarul Ukhuwwah yang tak lain cabang padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

BACA JUGA: Pak Kapolsek Ajak Anak Buah Polisi Satroni Markas Koramil

IA datang bersama anaknya ke Mapolresta Samarinda, Sabtu (8/10). IA membawa dua kotak kayu yang menjadi bukti penipuan komplotan Dimas Kanjeng.

Dia melaporkan Sumaryono yang mengaku dinobatkan sebagai Sultan Agung di Majelis Taklim Daarul Ukhuwwah.

BACA JUGA: Para Pensiunan PNS Jangan Merasa Tidak Berguna

IA juga menyebut satu sosok lain yakni Yusuf. Menurut IA, Yusuf terlibat penipuan di padepokan itu.

IA mengaku mengikuti pengajian di Majelis Taklim Daarul Ukhuwwah sejak 2013 dan masih aktif sampai sekarang.

BACA JUGA: Kasihan... Bayi Dibuang Menangis, Dikira Suara Kucing

Ketika mengikuti pengajian yang dipimpin Sumaryono, para jemaah termasuk IA diminta membeli kotak kayu berukuran 30x30 sentimeter untuk menggandakan uang.

"Namun untuk mendapatkan kotak tersebut, korban (IA) diminta membayar mahar sebesar Rp 5 juta," beber Kasubag Humas Iptu Hardy seperti dilansir Samarinda Pos, Minggu (9/10).

IA yang tertarik dengan tawaran penggandaan uang lantas menyerahkan Rp 10 juta sebagai mahar dua kotak kayu.

Setiap pegajian berjalan, Sumaryono mewajibkan IA dan jemaah lainnya untuk mengisi ATM Dapur.

"Yang dimaksud ATM Dapur itu berupa selembar uang Rp 10 ribu dan minyak berwarna merah serta hijau," terang Hardy.

Tak sembarang orang bisa masuk apalagi sampai mengikuti pengajian di Majelis Taklim Daarul Ukhuwwah. Ada gelang khusus sebagai penanda jemaah.

"Gelang ini harus selalu dipakai jika hendak masuk dan mengikuti pengajian," jelas Hardy.

Selain ATM Dapur dan gelang, sejumlah jimat lain juga berada dalam kotak. Bahkan sebuah kaset DVD ber-cover wajah Dimas Kanjeng Taat Pribadi juga ada.

"Video dari kaset ini berisi testimoni penggandaan uang, seperti yang sudah banyak beredar," ujar Hardy. (oke/rin/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Warga Miskin Belum Tersentuh KIS, KIP, PKH


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler