jpnn.com - TEGAL - Bayi yang baru saja dilahirkan ditemukan di belakang rumah Warniti, warga di Dukuh Muaraanyar RT 4/RW 3 Kelurahan Muarareja Kota Tegal, Jumat (7/10) petang.
Bayi itu diduga sengaja dibuang karena hasil hubungan gelap. Saat ditemukan, bayi itu masih dengan ari-ari menempel.
BACA JUGA: Banyak Warga Miskin Belum Tersentuh KIS, KIP, PKH
Kondisinya kritis sehingga ketika ditemukan langsung dilarikan ke RSUD Kardinah. Sayangnya, meski sudah mendapat penanganan petugas, nyawa bayi tak dapat diselamatkan.
Menurut Warniti (47) mengatakan, mulanya ia hendak mencuci perabotan di belakang rumahnya. Saat itu pula terdengar sayup-sayup suara tangisan bayi.
BACA JUGA: Bomber Gereja Katolik Santo Yosep Divonis 5 Tahun 2 Bulan Penjara
Awalnya, dia mengira suara berasal dari anak kucing yang baru dilahirkan induknya. "Saya kira suara anak kucing, karena di tempat itu sering sekali ada kucing yang melahirkan," paparnya.
Lantaran Warniti terus mendengar suara itu, maka ia penasaran. Dia lalu berupaya mencari sumbernya.
BACA JUGA: Dilanda Hujan Deras, Lima Desa Ini Terancam Terisolasi
Alangkah kagetnya Warniti, saat tahu suara itu berasal dari bayi yang masih merah. Bayi itu dalam posisi terlentang ditutupi selembar kain.
"Karena panik, saya angkat dan langsung saya bawa masuk. Kemudian saya menelpon menantu untuk datang ke rumahnya," paparnya.
Setelah menantu Warniti, Sutowo (41) datang, bayi itu lantas dibawa ke bidan terdekat. Di sana bayi sempat mendapatkan pertolongan pertama.
"Penemuan bayi itu kemudian kami laporkan ke ketua RT, yang kemudian diteruskan ke polisi," papar Sutowo.
Lantaran kondisinya terus memburuk, bayi malang itu dibawa ke RSUD Kardinah. Selang beberapa saat setelah mendapat penanganan medis di rumah sakit milik Pemkot Tegal itu, bayi meninggal dunia.
Kasus penemuan bayi itu, saat ini masih dalam penyelidikan polisi setempat. Polisi masih menghimpun keterangan sejumlah saksi. (muj/zul/jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih Pelajar Sudah Begituan, Polisi Turun Tangan
Redaktur : Tim Redaksi