jpnn.com, JAKARTA - Jajaran Polres Jakarta Utara mengungkap modus operandi kasus begal yang dialami sopir truk di jalan tol wilayah Jakut.
Wakapolres Metro Jakarta Utara AKPB Aries Andhi mengatakan para pelaku begal menjalankan aksinya dalam bentuk bergerombol
BACA JUGA: Waspada! Ada Mikrolet Berisi Pelaku Begal Berkeliaran di Jalan Tol
Kelompok ini terdiri dari delapan orang. Setiap orang memiliki peran dan tugas masing-masing dalam menjalankan aksinya.
"Jadi modus operandi yang dilakukan kelompok ini, kelompok ini terdiri dari delapan orang, yang memiliki peran dan tugas masing-masing dalam melaksanakan aksinya," ujarnya dalam siaran pers yang diterima jpnn.com, Rabu (2/9).
Diketahui, korban dalam perampokan itu adalah Irman, sopir yang truknya sedang mengalami ban bocor. Kejadian itu dialami Irman pada 31 Agustus lalu.
Sopir truk tersebut mengalami ban bocor saat melintasi tol di wilayah Tanjung Priok-Ancol.
BACA JUGA: Bacok Pengendara Motor dan Polisi Pakai Celurit, Begal Sadis Ini Langsung Ditembak Mati
Irman didatangi kelompok tersebut dengan kendaraan mikrolet. Kemudian komplotan begal itu menghampirinya dan berpura-pura bertanya seakan menawarkan pertolongan,
Tanpa merasa curiga, Irman pun menjelaskan pada para pelaku begal tentang ban truknya yang bocor. Saat itulah kedelapan pelaku tersebut melancarkan aksinya.
"Ada yang bagian melakukan penodongan, mengamankan para korban, kemudian ada juga yang mencari dan menggeledah barang bawaan para korban tersebut, barang-barang berharga tentunya, baik itu uang maupun handphone yang menjadi sasaran kelompok ini," katanya. (mcr3/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama