jpnn.com - TANGERANG - Dalam acara Indonesian Science Enterprise Challenge (inaSEC)2014, 60 siswa-siswi ditantang untuk menawarkan produk atau service, yang bisa menjadi solusi terkait masalah tingginya penyakit atau kematian oleh nyamuk.
Dalam membuat produk, 60 siswa-siswi itu dibagi dalam kelompok-kelompok. Hal itu sengaja dilakukan untuk menyesuaikan dengan kehidupan nyata sehari-hari.
BACA JUGA: Peserta InaSEC 2014 Ditantang Buat Produk Atasi Persoalan Nyamuk
"Kompetisi dibuat secara kelompok, karena ini simulasi dari kehidupan nyata sehari-hari. Anak-anak ini datang dari berbagai macam sekolah, daerah kita lebur dalam satu grup yang dalam satu grup semua berbeda," kata Learning Fasilitator di United In Diversity, Frans Sugiarta di Hotel Aryaduta Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Sabtu (31/5).
Frans menambahkan, satu grup yang terdiri dari siswa-siswi dengan latar belakang berbeda ini juga bertujuan untuk memperkenalkan kekuatan keragaman Indonesia.
BACA JUGA: 300 Penerima Beasiswa Dahlan Iskan Diumumkan Hari Ini
Langkah itupun dilakukan untuk memperkenalkan mereka dengan dunia nyata.
"Bahwa di dalam dunia yang nyata kita sering dihadapkan untuk menyelesaikan suatu tugas dengan orang yang sama sekali kita belum kenal dan menghadapi tantangan dan tekanan pekerjaan yang harus kita selesaikan," ujar Frans.
BACA JUGA: Hati-Hati! Banyak Sekolah Izinnya Bermasalah
Frans menjelaskan, proses belajar bekerja dalam sebuah tim, menjembatani perbedaan-perbedaan, menelaah sebuah tantangan, mencari peluang inovasi, menyampaikan ide dengan cara yang sangat efisien dan efektif, serta konsep bisnis yang sederhana menjadi poin-poin yang ingin diberikan kepada para peserta inaSEC.
"Dengan harapan ini menjadi bekal buat mereka nanti, memberikan pandangn enggak melulu setelah sekolah kerja dengan seseorang tapi bagaimana anda berpikir secara kreatif melihat persoalan di lingkungan anda dan membuat persoalan itu menjadi peluang bisnis lewat pendekatan science. Itu alasannya kita adakan lomba ini," tandas Frans. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alokasi 9,1 Juta Siswa, Baru Dicairkan 6,2 Juta
Redaktur : Tim Redaksi