jpnn.com, COPENHAGEN - Spanyol akan menghadapi Kroasia dalam laga 16 besar EURO 2020 di Stadion Parken, Copenhagen, Denmark, Senin (28/6) malam ini.
Dua pertemuan terakhir kedua tim berakhir saling mengalahkan, bagaimana untuk laga nanti?
BACA JUGA: Sempat Loyo, Ini Lima Kunci Sukses Luis Enrique Bawa Spanyol ke 16 Besar EURO 2020
Pelatih Spanyol Luis Enrique masih menyimpan memori manis saat mampu menundukkan Kroasia di pertemuan pertama UEFA Nations League, September 2018 lalu dengan kemenangan telak 6-0.
Namun, November di tahun yang sama, Spanyol berbalik kalah 2-3 dari Kroasia.
BACA JUGA: Mozart
Melihat catatan ini, Enrique tentu harus mengevaluasi permainan dan taktiknya.
Terlebih, lawan sudah memantau strategi Spanyol di fase penyisihan grup yang bermain tak terlalu spesial kecuali saat membantai Slovakia 5-0.
BACA JUGA: Spanyol Harus Meninggalkan Rumahnya Saat Jumpa Kroasia, Bisa Menang Enggak ya?
Sebelumnya, mereka ditahan imbang Polandia 1-1 dan Swedia 0-0.
Slovakia tak memberikan pressing dan permainan yang keras seperti Swedia serta Polandia.
Itu bisa menjadi titik lemah Tim Matador dalam pertandingan nanti.
Untuk itu, Spanyol juga sudah menyiapkan strategi tersendiri, karena menilai Kroasia memiliki pemain yang menjadi otak permainan tim berjuluk Vatreni tersebut.
Untuk memutus permainan Kroasia, Enrique mengaku sudah menyiapkan taktik tersendiri.
Salah satunya ialah melakukan penguasaan bola maksimal dan tak memberikan kesempatan lama kepada sang kreator serangan untuk mengontrol bola.
"Mereka memiliki lini tengah yang bagus, dan semua bermula dari sektor tengah ini (saat menyerang, red)," katanya dilansir situs sefutbol.
Melihat permainan terakhir di UEFA Nations League, lanjut Enrique, Kroasia akan memberikan tekanan yang tinggi alias dari daerah pertahanan Spanyol.
Dia pun telah menyiapkan strategi alternatif apabila pressing itu diberikan pemain Kroasia.
"Kroasia akan menjaga lini per lini dengan sangat ketat, kami mengenal mereka, untuk itu kami harus semaksimal mungkin menguasai bola," tuturnya.
Satu nama yang akan menjadi incaran pemain-pemain Spanyol untuk dimatikan ialah Luka Modric.
Pemain 35 tahun itu dianggap sebagai motor permainan Vatreni.
Dengan mematikan Modric, dia optimistis bisa mengatasi permainan Kroasia.
"Semakin banyak kami menguasai bola, mereka tak bisa berkembang dan Modric adalah salah satu pemain yang kami antisipasi," tuturnya. (dkk/jpnn)
Grafis: Sultan Amanda Syahidatullah
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad