Ini Penjelasan Batik Air Soal Keterlambatan Rute Manado ke Jakarta

Selasa, 17 Maret 2015 – 21:24 WIB
Para penumpang menaiki pesawat Batik Air menuju Jakarta dari Bandara Ahmad Yani, Semarang beberapa saat yang lalu. Foto PRATIDINA/RADAR SEMARANG/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Risiko harus diambil Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6273 dari Manado ke Jakarta pada Minggu (15/7). Meski harus membuat kecewa penumpangnya karena jadwal terbang molor, namun hal itu harus dilakukan demi keselamatan.

Direktur Utama Batik Air, Captain Ahmad Lutfi menjelaskan keputusan memundurkan lepas landas yang harusnya dilakukan pukul 14.30 dari Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara terpaksa ditunda karena angin bertiup dengan kecepatan 15 knot/jam.

BACA JUGA: Dolar Menguat, Kemenhub Koreksi Tarif Batas Bawah

"Sambil menunggu angin reda, take off dari jadwal," kata Capt Lutfi, Selasa (17/3).

Tak ingin terlalu lama molor dari jadwal lepas landas yang ditentukan, akhirnya diputuskan untuk tetap terbang. Tapi dengan konsekuensi, sejumlah barang penumpang diturunkan untuk mengurangi beban pesawat.

BACA JUGA: Blok Mahakam Sebaiknya Dikelola Pertamina

Selain itu, menurut Capt Lutfi, pesawat yang lepas landas terbang mengarah ke gunung untuk menghindari kencangnya angin.

"Delay dan penurunan sejumlah bagasi penumpang itu kami lakukan untuk safety penerbangan. Sesuai prosedur dan standar penerbangan," katanya.

BACA JUGA: Kemenhub Sebut Batik Air Teledor

Bagaimana dengan barang penumpang yang diturunkan? Batik Air tetap memerhatikannya.

Capt Lutfi menjelaskan bahwa bagasi penumpang yang sebelumnya ditinggal karena alasan keselamatan langsung diangkut dengan pesawat Batik dengan penerbangan ID 6275 pada pukul 19.30 dengan tujuan dan pada hari yang sama pula, Manado-Jakarta, Minggu (15/3).

"Batik Air nomor satu soal on time performance (OTP). Tapi keamanan penerbangan yang paling utama," kata Capt Lutfi.

Seperti diketahui, Batik Air dikenal sebagai maskapai yang punya ketepatan tingkat waktu (on time performance/OTP) sekitar 90,78 persen di tahun 2014.

Namun karena telat pada penerbangan tujuan Manado-Jakarta Minggu (15/3) sore sekira dua jam dan meninggalkan bagasinya di Manado, Batik Air dianggap teledor.

"Namanya sudah teledor kalau seperti itu," ujar Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Suprasetyo di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (17/3). (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dituding Matikan Bisnis Penerbangan, Ini Penjelasan Kemenhub


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler