jpnn.com - JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyatakan gempa bumi bermagnitudo 5,2 di wilayah Bali diakibatkan adanya aktivitas Sesar Naik Flores (Flores back arc thrust).
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,29 lintang selatan, 115,62 bujur timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 1 km arah timur Kubu, Karangasem, Bali, pada kedalaman 30 km.
BACA JUGA: Amies Rais Tuding KPU Singkirkan Partai Ummat dari Pemilu 2024, Begini Balasan KPU
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores," paparnya saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (13/12).
Menurut dia, gempa bumi yang terjadi pada Selasa (13/12) pukul 17.38 WIB di wilayah pantai timur Karangasem, Bali, itu berdampak dan dirasakan di daerah Karangasem dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
BACA JUGA: Bantuan Perbaikan Rumah Rusak Akibat Gempa Cianjur Bertambah, Ini Perinciannya
Gempa juga dirasakan di daerah Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat, dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Di daerah Tabanan, Kuta, Buleleng, Lombok Timur dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
BACA JUGA: Sabet 3 Emas dan 1 Perunggu, Timnas Indonesia Raih Juara Umum IESF WEC 2022 di Bali
Hingga pukul 18.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 21 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 4,6.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono. (antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi