Ini Penjelasan Jenderal Tito soal Satgas Merah Putih

Rabu, 22 Februari 2017 – 18:37 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjawab kritikan anggota Komisi III DPR Herman Hery yang menyebut pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Merah Putih yang dianggap bisa memecah belah institusi Polri.

Orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu menjelaskan bahwa pembentukan satgas merupakan hal yang sangat biasa di kepolisian.

BACA JUGA: Aboe Minta Tito Fokus Pengamanan Pilkada Putaran Kedua

Menurut dia, sebelumnya juga sudah pernah dibentuk beberapa satgas. Seperti Satgas Tinombala, maupun Satgas Bom Bali.

"Satgas dibentuk karena punya kelebihan dibanding struktur. Satgas bisa menarik orang yang pas," kata Tito saat rapat kerja dengan Komisi III DPR di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/2).

BACA JUGA: Syafii Persoalkan Dugaan Aliran Dana ke Teman Ahok

Dia mengatakan, bisa saja orang yang tidak cocok tak masuk dalam sebuah satgas.

Tito mencontohkan Satgas Tinombala dipercayakan kepada komandan Brimob. Otomatis akan merekrut anggota dari unsur Brimob.

BACA JUGA: Perekrut Siti Aisyah Pernah Masuk Indonesia

Pun demikian Satgas Bom Bali yang saat itu komandannya adalah Made Mangku Pastika.

"Otomatis dia akan pilih orang yang sehati dengan dia," katanya.

Selain itu, Satgas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) yang dipimpin Irwasum Polri Komjen Dwi Prayitno. "Silakan Irwasum memilih (anggotanya)," kata Tito.

Menurut dia, untuk membentuk kerja sama tim, tentu harus diisi oleh orang-orang yang satu hati.

"Team work harus satu hati, satu visi, umumnya saling kenal satu sama lain," tegasnya.

Tito juga pernah menjadi ketua satgas di Poso, saat ada kasus tiga siswi yang dibunuh dengan keji.

Dari 60 anggota, kemudian berkurang menjadi 30. "Jadi tinggal 30 yang punya militansi dan cocok kerja sama," katanya.

Nah, dia menegaskan, Satgas Merah Putih dibentuk karena melihat situasi saat aksi 411 memanas sehingga perlu ada upaya melakukan pendekatan.

"Jadi, satgas ini bukan hanya melakukan penindakan saja, tapi juga melakukan pendekatan kepada ulama," katanya.

Menurut dia, dalam satgas itu bergabung dari unsur reserse, intelijen, dan tim teknologi informasi.

"Semua bergabung dalam satu tim. Saya serahkan ketua tim memilih yang satu hati dengan dia," katanya.

Yang jelas, Tito menegaskan, satgas itu bukan untuk memenangkan salah satu pasangan calon. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satgas Merah Putih Berpotensi Bikin Polri Tidak Solid


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler