jpnn.com, JAKARTA - Selama masa pandemi Covid-19, angka imunisasi di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) mengalami penurunan hingga 56,9 persen.
Hal ini sangat disayangkan mengingat imunisasi dasar yang lengkap berperan dalam memberi perlindungan anak dari risiko terpapar Covid-19 maupun penyakit KLB PD3I (Kejadian Luar Biasa Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi).
BACA JUGA: Imunisasi Rendah, Anak-anak Rentan Tertulari Penyakit Saat Sekolah Tatap Muka
Menyikapi hal itu, Glaxo Smith Kline (GSK) sebagai perusahaan perawatan kesehatan global dengan teknologi sains terdepan terus melakukan edukasi terkait pentingnya imunisasi.
“Saat ini penting untuk terus melakukan edukasi mengenai pentingnya imunisasi serta meyakinkan parents untuk memberikan imunisasi kepada anak-anaknya dengan tetap memperhatikan prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI),” ujar GSK Vaccine Medical Director Deliana Permatasari dalam siaran persnya, Jumat (22/10).
BACA JUGA: Covid-19 Jangan jadi Alasan Orang Tua Tak Berikan Imunisasi Anak
Terkait PPI, Kementerian Kesehatan dan IDAI telah mengeluarkan petunjuk teknis pelayanan imunisasi pada masa pandemi Covid-19 agar fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan tetap melayani imunisasi anak di tengah pandemi.
Empat panduan yang terpenting adalah prinsip jaga jarak fisik, pemberlakuan sistem triase (memisahkan anak yang imunisasi dengan anak yang berobat karena sakit).
BACA JUGA: Imunisasi Wajib Jalan Terus Selama Pandemi, Jangan Putus Asa, Ada Kemudahan kok
Selanjutnya, pengaturan jam kedatangan untuk mencegah kerumunan pasien, dan sosialisasi bagi orang tua dan anak untuk menjalankan perilaku hidup bersih.
“Dengan adanya empat panduan untuk mendukung imunisasi yang aman, parents dapat kembali melakukan imunisasi yang mungkin terlewatkan atau dibutuhkan oleh anak-anak kita,” ucapnya.
Menurut dia, memberikan imunisasi lengkap pada bayi dan anak tidak hanya melindungi si anak dari penyakit tertentu tetapi juga membantu tercapainya kekebalan komunitas (herd immunity).
“Makin banyak jumlah anak yang diimunisasi, semakin tinggi pula cakupan imunisasi sehingga anak-anak yang tidak mendapat imunisasi akan tetap terlindungi,” kata Deliana. (cuy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Elfany Kurniawan