jpnn.com, MAKASSAR - Luapan informasi di media sosial saat ini sulit dibedakan, mana informasi palsu dan yang benar.
Informasi palsu atau hoaks memberi dampak buruk yang dapat memecah persatuan bangsa.
BACA JUGA: Djumala: Paskibraka Jadi Garda Terdepan dalam Aktualisasi Nilai Pancasila
Oleh karena itu, kecakapan digital dalam memilah informasi sangat dibutuhkan.
Demikian yang menjadi perbincangan dalam webinar bertema “Menjadi Pribadi Berkarakter Pancasila di Era Digital” di Makassar, Sulawesi Selatan.
BACA JUGA: Gelar Literasi Digital, Kemkominfo Ajak Masyarakat Buat Konten Positif
Webinar ini diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Narasumber dalam webinar tersebut, yakni Kepala Biro Kompas TV Makassar Maya Oktharia; Relawan Mafindo Sulawesi Selatan Erwin Saputra; dan E Rizky Wulandari selaku dosen Ilmu Komunikasi.
BACA JUGA: Targetkan Jutaan Ahli Digital, Kemkominfo Gandeng Rakamin Academy
Dalam webinar tersebut, Maya Oktharia menyampaikan materi kecakapan digital dengan judul ‘Jaga Persatuan: Jangan Mudah Terprovokasi di Era Luapan Informasi’.
Pemateri selanjutnya, Erwin Saputra menyampaikan materi budaya digital berjudul ‘Budaya Bermedia Digital, Yuk Ngonten Positif tentang Indonesia’.
Sementara itu, E. Rizky Wulandari menambahkan materi berjudul ‘Media Sosial sebagai Sarana Meningkatkan Demokrasi dan Toleransi’.
Program GNLD oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika ini diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh