jpnn.com - KEKALAHAN Timnas U-23 dengan skor telak 0-3 dari Syria U-23 layak membuat masyarakat pesimis dengan kans di kualifikasi Piala Asia. Menurut tim pelatih, ada beberapa hal yang membuat tim mereka kalah.
Pertama, Syria disebut lebih matang serta padu dari Timnas U-23. Sebab, pemain-pemain itu sudah menjadi satu sejak masih di Syria U-19. Selain memiliki postur, kecepatan dan power di atas Indonesia, mereka juga memiliki fighting spirit tinggi serta ngeyel.
BACA JUGA: Dilaunching Pas Hari Valentine, ISL 2015 Bertema ISLove
"Mental bertanding kita juga belum maksimal. Ketinggalan dua gol, pemain malah down. Ini evaluasi mental pemain juga," terang asisten pelatih Timnas U-23 Mustaqim.
Apalagi faktor lain yang membuat timnas tak maskimal? Mustaqim menilai, antisipasi bola-bola atas tak sebaik di laga pertama saat imbang 1-1 pada 10 februari lalu. Penyebabnya, kualitas bek pengganti Jajang Maulana, ternyata tak setara dengan kualitas Hansamu Yama yang kurang fit.
BACA JUGA: WBA Gilas West Ham 4 Gol Tanpa Balas
"Dengan tidak tidak adanya Hansamu, bola-bola atas sering kalah, itulah sebabnya ini tim kan masih seleksi jadi paling tidak pelatih Aji Santoso nanti akan mencari format terbaik," tandasnya.(dkk/jpnn)
BACA JUGA: Tim Putri Jakarta BNI 46 Hat-Trick Kalah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Muda Digunduli Syria, Ini PR Aji
Redaktur : Tim Redaksi