Ini Penyebab PDIP dan Jokowi Selalu Diserang Isu Komunisme

Kamis, 07 Februari 2019 – 21:41 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP Djarot S Hidayat saat menyinggahi kantor Tim Kampanye Daerah Jokowi - Ma'ruf Jawa Timur di Surabaya, Jumat (24/1). Foto: M Kusdharmadi/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bersama wakilnya di partai tersebut, Ahmad Basarah membeberkan alasan mengapa presiden dan partainya diserang isu komunisme.

Kedua elite PDI Perjuangan itu menyadari sepenuhnya akan hal itu. Dan menilai isu itu sengaja disebarkan lawan politik yang malas untuk bekerja keras untuk mendapatkan simpati rakyat.

BACA JUGA: Kiai se-Jabodetabek ke Istana, Jokowi Dapat Berlimpah Doa

Seperti disampaikan oleh Wasekjen PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, dalam dua bulan terakhir, hampir dalam setiap pidatonya, Presiden Jokowi selalu berusaha menjelaskan soal berbagai isu fitnah. Termasuk isu soal Jokowi adalah PKI dan Komunis.

"Hampir setiap minggu, dari November tahun lalu, sampai sekarang, Pak Jokowi selalu mengklarifikasinya," kata Basarah dalam konsolidasi pemenangan Pemilu 2019 yang dilaksanakan lewat Safari Kebangsaan di Cianjur, Kamis (7/2).

BACA JUGA: Jokowi: Jangan Takut ke TPS 17 April

Dia menambahkan, La Nyalla Matalitti, mantan anggota Timses Prabowo - Hatta di 2014 lalu yang secara terbuka mengakui ikut menyebarkan isu itu. Namun, penjelasan La Nyalla belum cukup.

Dari survei yang dilakukan, lebih dari sembilan juta rakyat Indonesia masih percaya isu PDIP adalah partai komunis dan PDIP itu adalah PKI.

BACA JUGA: Jokowi: Kita Jangan Kufur Nikmat

"Karenanya percaya juga bahwa Pak Jokowi itu adalah PKI dan komunis. Sekarang ditambahi lagi partai anti-Islam, partai kafir, dan lain-lain," kata Basarah.

Dan masyarakat yang paling rentan dengan isu demikian adalah masyarakat di wilayah Provinsi Jawa Barat. Salah satunya adalah Kabupaten Cianjur.

"Itulah alasannya maka kami terus memberikan penjelasan, baik filosofis dan ideologi, soal di mana sebenarnya posisi ideologis dan politis dari PDI Perjuangan," ujar Wakil Ketua MPR dan petinggi di Nahdatul Ulama itu.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, mengatakan, pihaknya menilai serangan isu fitnah demikian bisa terjadi karena lawan politik tak siap menghadapi rekam jejak dan program baik Jokowi. Ada juga menutupi motif perilaku terkait hak asasi manusia di masa lalu.

"Ada yang mencoba menutupi kegagalannya di dalam karir dengan memberikan hal negatif kepada kami," kata Hasto.

Padahal, lanjut Hasto, PDIP bukanlah partai kemarin sore. Dia menerangkan, partainya ditekan dashyat oleh rezim hingga tak dibolehkan ikut pemilu juga pernah dirasakan PDIP. Namun partai itu tak pernah mati.

"Serangan itu menunjukkan peradaban demokrasi dikorbankan hanya karena untuk menang pemilu," kata Hasto.

Hasto melanjutkan, cara terbaik menarik perhatian rakyat adalah dengan bekerja sebaik-baiknya untuk rakyat. Namun itu tak mau dilakukan. "Kami sadari politik kerja bersama rakyat ini menunjukkan penguatan teritorial yang menjadi inti gerakan pemenangan itu," ujar Hasto. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiai Ma’ruf: Jokowi PKI Dari Mana? Antiulama Bagaimana?


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Jokowi   PDIP   Komunis  

Terpopuler