Ini Penyebab Pencarian Black Box Makin Sulit

Minggu, 11 Januari 2015 – 08:40 WIB
Ketua KNKT Tatang Kurniadi. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - PANGKALAN BUN – Tidak ditemukannya kotak hitam atau black box di ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang telah berhasil diangkat Sabtu (10/1), memunculkan kekhawatiran baru akan sulitnya mendapatkan benda yang memuat petunjuk penting mengenai penyebab kecelakaan tersebut.

Kekhawatiran tersebut cukup beralasan, mengingat dasar laut lokasi jatuhnya pesawat diketahui selain mengubur banyak bangkai-bangkai kapal dan logam lain, juga berlumpur.

BACA JUGA: Ibu Negara Hadiri Pernikahan Ponakan

Hal itu diakui Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi, saat menggelar konferensi pers di Lanud Iskandar Pangkalan Bun, Sabtu (10/1) sore.

“Ya akan sulit dicari jika benda tersebut tertimbun lumpur. Tidak sebaik kalau tidak tertutup lumpur," kata Tatang, seperti diberitakan Kalteng Pos (grup JPNN).

BACA JUGA: Menteri Jonan Siap Mundur

Selain itu, lanjut dia, kendala lain yang menyulitkan pencarian kotak hitam di dasar laut adalah kondisi arus bawah dan gelombang tinggi yang menyulitkan para penyelam maupun alat yang diterjunkan untuk melakukan pencarian.

“Kondisi laut yang tidak tenang, air yang keruh akibat arus di bawah di area pencarian, selama ini menjadi kendala dan hambatan utama, baik dalam pencarian black box, korban maupun badan pesawat,” jelas Tatang. (ena/nto)

BACA JUGA: Terus Buru Black Box, Beberapa Kapal Asing Dipulangkan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Temukan Korban AirAsia, Kepala Basarnas Minta Maaf


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler