jpnn.com - Sesibuk apa pun hari Anda, waktu sarapan sebaiknya tidak dilewatkan. Pasalnya, sarapan adalah waktu makan terpenting dalam satu hari. Manfaat sarapan pagi secara rutin bahkan dapat membantu menjaga berat badan lebih stabil dan menurunkan risiko penyakit jantung.
Namun sayang, tak sedikit orang memilih untuk melewatkan rutinitas ini karena kerap mengeluhkan sakit perut setelah sarapan pagi. Dalam beberapa kasus, nyeri memang sering terjadi di sekitar perut setelah menyantap sarapan. Mengapa nyeri perut ini bisa terjadi?
BACA JUGA: Ingin ke Mal Selama Masa Transisi? Simak 4 Tips Berikut
Penyebab Sakit Perut Usai Sarapan Pagi
Hal yang perlu diperhatikan, sakit perut setelah makan biasanya disebabkan oleh pemilihan asupan yang salah. Berikut beberapa masalah yang menjadi penyebab sakit perut setelah sarapan pagi.
BACA JUGA: 5 Kiat Agar Memiliki Imunitas Kulit yang Baik
1. Intoleransi Makanan Tertentu
Intoleransi makanan adalah penyebab umum sakit perut. Kondisi ini terjadi karena ada masalah pada sistem pencernaan.Misalnya, tidak mampu mencerna gula atau protein tertentu yang terdapat dalam berbagai jenis makanan.
BACA JUGA: 4 Fakta Medis Teh Hijau untuk Menurunkan Berat Badan
Contohnya, intoleransi laktosa terjadi karena usus gagal menghasilkan laktase, enzim yang membantu tubuh mencerna laktosa. Hasilnya, Anda mungkin mengalami nyeri bahkan kram perut selama beberapa menit jika nekat mengonsumsi susu.
Selain susu, ada berbagai jenis intoleransi makanan lain seperti intoleransi fruktosa dan intoleransi terhadap penyedap atau bahan tambahan pada makanan
2. Asam Lambung
Memilih makanan yang berat di pagi hari dapat memicu sakit perut setelah sarapan. Pasalnya, kadar asam lambung mengalami peningkatan saat Anda bangun pagi. Hal tersebut mungkin terjadi, sebab perut juga menghasilkan asam saat makan.
Asam itulah yang terkadang berkolaborasi dengan asam lambung yang kemudian mengiritasi lapisan perut hingga bagian usus Anda. Untuk menghindari hal itu, biasakan untuk meminum segelas air putih saat bangun tidur.
Air putih dapat membantu menetralkan asam, sehingga perut akan lebih siap menerima makanan. Pilih juga makanan yang tidak terlalu berat untuk dicerna usus, tapi tetap kaya gizi.
3. Alergi Makanan
Hal lain yang dapat menyebabkan sakit perut setelah makan adalah alergi makanan. Berbeda dengan intoleransi makanan, reaksi alergi biasanya juga memicu gejala lain di tubuh, seperti gatal, sesak napas, dan juga bersin.Oleh karena itu, hindarilah asupan yang dapat memicu reaksi alergi di setiap waktu makan.
4. Sindrom Iritasi Usus Besar
Belum diketahui apa penyebab pasti dari sindrom ini. Namun, stres dan depresi disebut sebagai satu hal yang dapat memperparah keadaan. Salah memilih makanan juga dapat memicu sindrom iritasi usus besar (irritable bowel syndrome).
Sindrom iritasi usus besar memiliki gejala seperti sakit perut dan perubahan pola buang air besar (entah itu sembelit atau justru diare). Rasa nyeri bisa terjadi di bagian perut mana saja dan biasanya dibarengi dengan mual dan rasa nyeri di dada. Perut juga sering kembung dan mengeluarkan banyak gas.
5. Penyakit Crohn
Penyakit crohn adalah salah satu penyakit radang usus yang terjadi pada seluruh lapisan dinding sistem pencernaan mulai dari mulut hingga anus.Kondisi ini sangat membuat tubuh menjadi lemah karena gejalanya menyakitkan. Apabila kondisi ini sedang kambuh, rasa nyeri perut akan terasa usai sarapan pagi.
6. Makanan Tinggi Lemak
Sakit perut setelah sarapan pagi juga dapat disebabkan oleh makanan tinggi lemak. Jika dikonsumsi saat sarapan, asupan tinggi lemak dapat membuat perut menjadi tidak nyaman dan cenderung sakit perut.
7. Porsi Makanan yang Berlebih
Mengonsumsi jumlah makanan yang lebih dari biasanya akan mudah memicu sakit perut. Porsi makanan yang banyak di pagi hari dengan kondisi perut yang kosong dapat membebani sistem pencernaan.
Setelah mengetahui penyebab sakit perut setelah sarapan pagi, Anda sebaiknya menjaga asupan harian Anda. Cegah nyeri perut datang dengan mengonsumsi menu makanan yang sesuai dengan kondisi perut, dan makan dengan porsi yang wajar saat sarapan.(HNS/AYU/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy