jpnn.com, JAKARTA - Survei lapangan proyek kereta semicepat Jakarta-Surabaya sudah tuntas.
Sekjen Kementerian Perhubungan Sugiharjo mengatakan, survei yang dilakukan Dirjen Perkeretaapian bersama BPPT dan JICA (Japan International Cooperation Agency) itu untuk mengukur kajian dan kondisi ril di lapangan.
BACA JUGA: Konsep Syariah Tak Berjalan Maksimal
Setelah kondisi ril di lapangan didapatkan, BPPT, JICA, dan Kemenhub segera melakukan pembahasan.
Menurut dia, bulan ini studi kelayakan atau feasibility study (FS) kereta semicepat Jakarta-Surabaya akan diselesaikan.
BACA JUGA: Potensi Besar, E-Commerce Bisa Tumbuh Digit Ganda
''Hasil FS tersebut nanti digunakan membuat desain paling pas untuk kereta tersebut,'' tutur Sugiharjo di Jakarta Convention Center (JCC) kemarin (8/11).
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra S. Atmawidjaja mengatakan, setelah desain selesai, Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) akan melakukan sertifikasi dan memberikan rekomendasi teknis.
BACA JUGA: Chandra Hamzah: Aqua Tidak Lakukan Pelanggaran
”Tapi saat ini kami belum mulai. Masih menunggu FS,” sahut Endra.
Dalam proyek tersebut, tambah dia, Kementerian PUPR juga bertugas membangun flyover di lintasan sebidang sepanjang jalur kereta semicepat tersebut.
Menurut Endra, ada lebih 900 lintasan sebidang yang dilalui. Namun, hingga saat ini Kementerian PUPR belum mendapatkan informasi berapa banyak flyover yang akan dibangun.
”Kita baru mendata ada 900-an lintasan sebidang. Tapi yang mau dibangun belum ada datanya,” jelas Endra. Rencananya, dalam pembangunan flyover itu Kementerian PUPR dibantu JICA.
Proyek tersebut diperkirakan membutuhkan investasi Rp 60 triliun. Termasuk Rp 20 triliun untuk pengurusan perlintasan sebidang sepanjang jalur kereta itu. (and/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BKP Akan Memperkuat Keamanan Pangan Indonesia Lewat OKKP
Redaktur & Reporter : Soetomo