jpnn.com - JAKARTA - Menko Perekonomian Darmin Nasution menekankan, dalam paket kebijakan jilid III yang menjadi fokus adalah tiga hal, yakni peningkatan daya beli, pencegahan PHK termasuk di dalamnya pembiayaan ekspor dan peningkatan investasi.
Terkait peningkatan daya beli, dia mengakui sempat dibahas wacana penurunan harga BBM dan juga tarif listrik. Penurunan BBM tersebut merupakan salah satu permintaan Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA: BBM Turun, Harga Barang Lain Tetap Tinggi
Terkait BBM, menurut rencana, yang akan diturunkan harganya adalah BBM jenis solar yang selama ini masih disubsidi pemerintah, khususnya bagi industri berskala besar. Namun, Darmin mengindikasikan poin kebijakan penurunan harga BBM tersebut belum final.
"Memang dibahas juga (soal penurunan harga BBM), tapi saya belum ingin menjelaskan apa-apa soal itu. Kita juga masih akan rapat lagi. Tapi itu (penurunan BBM) terutama yang menyangkut industri sebenarnya. Bukan yang lebih rumah tangga," katanya.
BACA JUGA: Harga BBM Turun tak Atasi Maraknya PHK
Selain penurunan harga BBM, Jokowi juga meminta penurunan suku bunga kredit perbankan. Terkait hal tersebut, Darmin mengakui permintaan orang nomor satu di Indonesia itu sulit dipenuhi dalam kondisi moneter seperti sekarang ini. Karena ada banyak yang perlu dipertimbangkan seperti efisiensi biaya perbankan.
"Memang ruangnya itu perlu waktu. Karena itu membicarakan efisiensi biaya, bukan menurunkan suku bunga dalam arti BI rate. Kalau moneternya tidak mudah situasi saat ini," jelasnya. (dyn/dim/wir/gen/ken)
BACA JUGA: Menteri ESDM: Tidak Ada Perintah Menurunkan Harga BBM
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Ini Jokowi Umumkan Kebijakan Harga BBM
Redaktur : Tim Redaksi